(Ditemani sumai, Ning Ita saat anjangsana ke rumah-rumah warganya)
Ning Ita menyebut, jika berbagi sedekah di hari tersebut maka pahalanya akan berlipat ganda. Bahkan menurutnya, jika berbuat kebaikan di hari tersebut maka akan menghapus dosa selama sepekan kemarin. "Keistimewaan itu ada di Hadits Nabi. Jadi, kalau memang baik mengapa tidak kita laksanakan," serunya.
Ning Ita mengatakan, ketika turun langsung menyapa warga, ia jadi tahu kondisi masyarakat kota secara langsung.
"Saya tadi menjenguk salah satu warga yang sakit, membagikan hadiah buat anak-anak yang rajin memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Juga kami membagikan bantuan sembako dan masker kepada warga yang membutuhkan," ujarnya.
Lebih lanjut Ning Ita menjelaskan, sebelum pandemi Pemerintah Kota Mojokerto telah memiliki program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan selama 60 menit setiap Jumat. Dalam pelaksanaannya, ia bersama jajarannya akan bersepeda keliling untuk mengecek dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Namun di saat pandemi, Ning Ita mengatakan bahwa kegiatan PSN terintegrasi tidak dapat berjalan secara rutin. Hal ini mengingat adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Untuk itu, pihaknya mulai melakukan kegiatan Jumat Berkah dengan menggandeng Baznas dan donatur lainnya.
"Saya gandeng Baznas dan beberapa orang donatur yang memiliki kesamaan visi untuk mengisi celah-celah kekurangan sosial, untuk mereka yang belum terkaver bantuan APBD Pemkot Mojokerto," terangnya.
Ning Ita menyebut terdapat beberapa jenis bantuan yang disalurkan, seperti kursi roda, alat bantu jalan bagi anak disabilitas. Pihaknya juga memberikan pekerjaan kepada anak disabilitas yang sudah memiliki keterampilan dan lulus sekolah.
"Kemudian bagi lansia, saya bersama dengan suami punya program orang tua asuh. Kami mencari donatur-donatur bagi para lansia yang memang sangat tidak memungkinkan diberi bantuan dalam bentuk sembako, karena hidupnya sebatang kara," imbuhnya. (ris/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News