Dua Anak Yatim di Gresik Diduga Dianiaya Pemilik Panti Asuhan Pakai Kabel, Orang Tua Lapor Polisi

Dua Anak Yatim di Gresik Diduga Dianiaya Pemilik Panti Asuhan Pakai Kabel, Orang Tua Lapor Polisi Yayasan Sosial Fakir Miskin Panti Asuhan Al Amin di Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Inset, kondisi kaki korban usai disabet menggunakan kabel oleh pelaku. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

"Pihak panti usai kejadian datang dan mengiming-imingi uang agar (korban) mau kembali (ke panti) dan (orang tua korban) tidak melaporkan peristiwa tersebut," ujar Iskandar.

Dikatakan Iskandar, ibu korban sehari-harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Penghasilan yang didapatkan tak seberapa. Karena itu, anaknya dititipkan di panti. "Perlakuan pelaku kepada kedua bocah tidak manusiawi. Sudah dilaporkan ke Polres Gresik dan juga sudah divisum," jelasnya.

Iskandar berharap kasus ini tidak terulang lagi. Apalagi peristiwa ini terjadi di panti asuhan yang mestinya menjadi tempat aman bagi anak-anak. "Mereka yang berada di sana (pantin asuhan) kebanyakan adalah anak dari keluarga broken home," tuturnya.

Sementara Pemilik Panti Asuhan, Ruslan, saat dikonfirmasi wartawan mengakui telah terjadi tindak kekerasan terhadap MFS dan DRS, yang dilakukan oleh putranya sendiri, M. Ruslan mengaku telah menempuh jalur kekeluargaan dengan meminta maaf kepada ibu korban.

"Kejadian itu di luar kontrol. Istilahnya kecerobohan lah, karena MFS sering melakukan hal-hal yang dilarang, namun saya sudah tegur M bahwa yang dilakukan kepada anak-anak bisa kena pidana. Saya juga sudah minta maaf kepada keluarga (MFS & DMS) agar islah (damai)," katanya.

Sementara Kepala Desa (Kades) Munggugebang Warianto menyatakan telah mendengar kabar dugaan penganiayaan dua di Yayasan Sosial Fakir Miskin Panti Asuhan Al Amin yang ada di desanya.

"Iya saya mendengar. Saat ini jadi perbincangan warga di sini. Kebetulan pantinya berada persis di samping Kantor Balai ," ucap Warianto kepada BANGSAONLINE.com.

Warianto mengaku akan segera memanggil pihak pemilik panti untuk minta penjelasan kasus tersebut. Namun, dirinya akan melakukan koordinasi dengan Perangkat lain. "Segera kami panggil pemilik pantinya," katanya.

Menurut Warianto, sejak panti asuhan itu berdiri, belum ada laporan ke pihak Pemdes Munggugebang. "Tak ada laporan soal keberadaan panti itu," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'HUT ke-7 BANGSAONLINE.com, Dimeriahkan Lomba Desain Logo dan Tumpengan Bersama Anak Yatim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO