"Secara umum, plant kami di Surabaya tidak ada masalah, bahkan sudah maksimal produksinya. Kendalanya ini karena tren permintaan oksigen di masyarakat naik, sehingga ada masalah di sektor distribusi karena pengirimannya ini harus bersamaan. Dalam sehari kami bisa produksi 800 tabung oksigen, dan angka ini diperuntukkan bagi rumah sakit, bukan untuk kalangan industri," kata Bambang.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Penunjang RSUD SLG Kediri, Lely Kumolosari mengakui sejak ada kenaikan tren pasien Covid-19, pasokan tabung oksigen sempat terlambat. Walau demikian, pihak RSUD SLG Kediri masih memiliki stok, sehingga tidak sampai ada kelangkaan.
"Tapi sekarang penyaluran tabung oksigennya sudah normal lagi. Untuk satu hari, di RSUD SLG Kediri bisa menggunakan hingga 250 tabung oksigen," kata Lely.
Di tempat sama, Kasi Perbekalan Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Topo Rohadi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mempunyai cadangan tabung oksigen. Sehingga meski Bed Occupancy Ratio (BOR) sempat di posisi 100 persen pada bulan Juni lalu, RSKK tak sampai kekurangan oksigen.
"Dengan adanya rapat dengan Kejari Kabupaten Kediri ini, kami sangat bersyukur karena Samator sudah berkomitmen akan mensuplai berapa pun permintaan tabung oksigen," kata Topo. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News