Monokrom Batik dan Sepatu Batik, Persembahan 1 Dekade Embran Nawawi Berkarya di Jatim

Monokrom Batik dan Sepatu Batik, Persembahan 1 Dekade Embran Nawawi Berkarya di Jatim Monokrom batik dan sepatu batik, persembahan 1 dekade Embran Nawawi berkarya di Jatim. (foto: Zaldy Ogawa)

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - (50), telah menekuni bidang dunia fashion sejak masih SMU sekitar 35 tahun silam. Selain itu, ia juga serius menekuni pendidikan tekstil dan fashion di bangku kuliah hingga bergelar magister.

Tidak hanya diketahui sebagai kreator atau , juga dikenal sebagai dosen, peneliti, narasumber, dan budayawan muda untuk wastra Indonesia terutama batik Jawa Timur.

tidak pernah lelah berkarya. Tercatat sejak 10 tahun lalu, ia menggeluti fashion di Jawa Timur khususnya di Surabaya. Alasannya, cuma karena jatuh cinta dengan batik Jawa Timur.

Memulai karya pertamanya di Jawa timur dengan batik Madura, kini bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-50 pada 5 Juli 2021,  mengenalkan masterpiece terbarunya sebagai persembahan satu dekade berkarya di bidang fashion di Jawa Timur, yakni Batik Kontemporer Modern.

Berkolaborasi dengan perajin batik Suvarnabhumi dari Pamekasan, Embran menciptakan batik bermotif kontemporer dengan warna monokrom hitam putih berbahan sutra yang sangat chic untuk karya fashion etnik maupun modern. Memadukan isen-isen batik Madura yang dibuat berbentuk kolase atau potongan dan tumpukan, serta diberi warna hitam putih, batik ini cocok untuk segala usia dan gender.

Tidak selesai di situ saja, juga berkolaborasi dengan start up business sepatu hand made dari Surabaya yaitu Damia Shoes yang mewujudkan idenya dalam merancang sepatu cantik untuk fashion Surabaya dan Jawa Timur.

Berkaca kepada kebutuhan fashion wanita yang menyukai sepatu high heels, Embran dan Damia Shoes memasukkan batik sutra sebagai media yang dipadukan dengan kulit domba yang lembut.

Sebagai pengamat budaya terutama kepada wastra dan fashion, Embran mempresentasikan karyanya dengan memadu-padankan sepatu tersebut dengan kebaya klasik modern yang dibalut dengan batik bermotif sama dengan sepatu.

Untuk mengangkat nilai batik sutra, kebaya, dan sepatu batik tersebut, kembali berkolaborasi dengan Hotel Bintang 5 Royal Tulip Surabaya agar mendapat kesan mewah dan elegan.

mengatakan, fashion Surabaya dan Jawa Timur sudah sangat berkembang pesat, terutama pada karya fashion yang menggunakan wastra batik. Menurutnya, Surabaya kini sudah menjadi kiblat fashion, terbukti dengan banyaknya Surabaya yang sudah mengisi wardrobe untuk acara-acara TV, sinetron, film, serta ajang pageants.

"Beberapa nama Surabaya juga sudah bercokol di Week Asia, Amerika, maupun Eropa. Yang paling menarik adalah selera fashion dari fashionista yang sudah sangat beragam, dari ready to wear, ethnic fashion, avant garde, hingga haute couture," tuturnya.

Pada kesempatan itu, juga menuturkan bahwa dirinya tidak akan berhenti berkarya hingga benar-benar tidak bisa berkarya lagi. "Karena 10 tahun berkarya di Jawa Timur adalah awal saja, karena saya ingin sekali mendampingi para mahasiswa saya menjadi nanti," tukasnya. (pmk1/zar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO