Wabup Mojokerto Gus Barra Bertekad Lampaui Karier Politik Kakeknya

Wabup Mojokerto Gus Barra Bertekad Lampaui Karier Politik Kakeknya Muhammad Al-Barra (Gus Bara) saat memberikan sambutan di depan warga dan wali santri di Aula Aula Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah 02 Leumunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021) malam. foto: mma/ bangsaonline.com

MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Mojokerto Jawa Timur Muhammad Al-Barra yang akrab dilanggil pulang kampung ke Leuwimunding Majalengka Jawa Barat. Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. itu memberikan bantuan kepada warga di kampung halamannya dengan membawa satu truk berisi beras dan sarung. Ia juga membagikan uang tunai per orang Rp 100 ribu.

“Satu tahun kami tak pulang kampung karena pandemik Covid-19. Baru sekarang bisa pulang meski tak lengkap bersama semua keluarga,” kata dalam acara silaturahim yang digelar di Aula Madrasah Aliyah Unggulan 02 Leumunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021) malam.

pulang kampung bersama abah dan ibunya, yaitu Saifuddin Chalim dan Nyai Hj Alif Fadlilah, serta salah satu adiknya, Gus Hasmi.

( saat memberikan bantuan kepada salah satu tokoh di kampung halamannya di Leuwimunding Majalengka Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). foto: mma/ bangsaonline.com.)

Saat memberikan sambutan, sempat memberikan motivasi kepada para warga kampung dan wali santri Madrasatul Ummah agar mendorong putra-putri terus menuntut ilmu setinggi-tingginya sampai perguruan tinggi. Ia minta para siswa dan siswi bermental baja dan tidak cengeng. Termasuk siswa-siswi yang sekarang belajar di bawah nauangan lembaga pendidikan yang diasuhnya. Yaitu di Pondok Pesantren Pacet Mojokerto. selain Wakil Bupati Mojokerto juga Ketua Yayasan .

“Karena semua kebutuhan sudah ada. Tiap bulan dikasih uang. Makan sudah ada. Tidak seperti abah tadi yang mau dimakan saja tak ada,” kata Gus Bara kepada warga kampungnya yang mendapat sekolah gratis di .

Sebelumnya memang menyampaikan pidato motivasi dengan menceritakan perjalanan hidupnya yang sengsara dan getir. bercerita, saat dirinya duduk di bangku sekolah SMA sudah ditinggal wafat abahnya, KH Abdul Chalim. terpaksa putus sekolah karena tak ada yang membiayai.

Namun semangat untuk menuntut ilmu tak pernah padam. Ia mengembara mencari orang yang bisa membantu memberi makan dan pekerjaan agar bisa tetap belajar. Menurut , untuk dimakan saja tak ada.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO