KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Masa pandemi memang berdampak ke semua lini kehidupan. Namun siapa sangka, justru di masa pandemi ini Wilujeng Dwi Ratna Ningtiyas (30) berhasil mengembangkan bisnis rendang jamur.
Usaha yang digeluti warga Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, sejak bulan Maret 2021 lalu ini ternyata telah banyak diminati pasar luar negeri.
BACA JUGA:
- Serunya Liburan di Sumber Kurung Kediri, Bisa Terapi dan Minum Kopi Campur Rempah-Rempah
- Khofifah Promosikan Kuliner Jatim: Ini Masakan Khas Madura, Sidoarjo, Jombang, dan ...
- Pecel Bek Kasih di Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kediri Bertahan sejak 1970, Simak Kisah Uniknya
- Mengintip Aktivitas Pasar Tugu di SLG Kediri
Melimpahnya produk jamur tiram di wilayahnya membuat Ajeng-sapaan Wilujeng yang juga seorang vegetarian ini tertarik memproduksi rendang yang berbahan non daging. Apalagi, selama ini masih sedikit masyarakat di sekitarnya yang mengolah jamur tiram.
Ia memilih jamur tiram coklat sebagai bahan rendang karena memiliki tekstur yang mirip dengan daging. Makanan ini cocok bagi para vegan yang ingin menikmati masakan rendang tanpa daging.
Pembuatan rendang ini sangat mudah, namun proses memasaknya membutuhkan waktu hingga 8 jam. Pertama, jamur tiram dipotong dan disuwir, kemudian direbus sekitar 5 menit dan ditiriskan hingga benar-benar mengering.
Setelah itu, jamur dimasak menggunakan resep tradisional di dalam sebuah wajan. Setelah semuanya tercampur, adonan diaduk dan dimasak hingga 8 jam sampai bumbu meresap sempurna.