24 Meninggal, Bank dan Alfamart di Arosbaya Bangkalan Tutup, Lonjakan Covid-19 Meresahkan

24 Meninggal, Bank dan Alfamart di Arosbaya Bangkalan Tutup, Lonjakan Covid-19 Meresahkan Situasi jalan raya di Arosbaya yang tampak sepi. Toko swalayan Alfamart tutup, Rabu (9/7/2021). foto: Subaidah/ Bangsaonline.com

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com – Kondisi penyebaran di Bangkalan saat ini cukup meresahkan. Khususnya di salah satu titik episentrum yakni Kecamatan .

Diketahui sejak Bulan April hingga Juni (9/6) tercatat ada 24 warga positif meninggal dunia berdasarkan surat resmi dari rumah sakit. Tapi masih banyak yang meninggal, namun belum teridentifikasi oleh pihak rumah sakit.

Bilal Kurniawan, Relawan Satgas Kecamatan mengatakan, lonjakan kasus yang terjadi di disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, masyarakat yang abai dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Lonjakan kasus di terjadi setelah lebaran. Banyak masyarakat yang abai prokes dan menganggap sudah selesai, apalagi setelah adanya vaksin," jelasnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com, Rabu (9/6/2021).

"Berkerumun di acara manten, tempat rekreasi, dan tempat tempat lainnya yang mengundang kerumunan. Di mana di situ bisa saja tertular dari pemudik yang pulang saat lebaran," tambahnya.

Ia menilai lonjakan kasus yang terjadi di bukan karena kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Bahkan ia mengatakan, PMI sejak tahun lalu tidak bisa kembali bekerja karena pandemi .

"Saya rasa kalau disebabkan karena PMI itu tidak benar. Karena temen-temen PMI saja tidak berangkat karena Corona. Dan jadwal PMI datang tidak hanya karena lebaran. Mereka datang sesuai jadwal periode mereka," tegasnya menepis anggapan lonjakan kasus disebabkan klaster PMI.

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO