Inilah Sembilan Rekomendasi Konferensi Ulama Internasional

Inilah Sembilan Rekomendasi Konferensi Ulama Internasional Pembacaan sembilan rekomendasi hasil Konferensi Ulama Internasional di Ponpes Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Ahad (30/3/2014). Foto: saifullah untuk Bangsa Online

SITUBONDO (bangsaonline) – Konferensi Ulama Internasional di Ponpes Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, berakhir. Forum ulama sunni se-dunia ini ditutup tadi siang (30/3/2014), sekitar pukul 13.00 WIB. Forum menghasilkan Sembilan rekomendasi, terkait pandangan dan sikap ulama terhadap kondisi umat ke kinian (al-‘ashry).

Rekomendasi dibacakan oleh KH Cholil Navis, pengurus PBNU. Sembilan rekomendasi hasil diskusi ulama-ulama se-dunia itu terkait rumusan dan sikap moderat sunni terhadap realitas kekinian, di bidang pemikiran, ekonomi, politik, pendidikan, tradisi dan budaya, dan lainnya. Intinya, moderatisme Islam tidak menampik perkembangan yang terjadi, tapi tetap menjadikan nash atau dalil agama sebagai landasan.

Berikut ini sembilan kesimpulan Konferensi Ulama Internasional, yang menjadi rekomendasi: Pertama, tentang moderatisme. Ulama memahami bahwa moderasi adalah kebenaran di antara dua kebatilan dan kebaikan di antara dua keburukan. Kedua, moderasi pemikiran. Yakni ide yang meyakini puritansi nash agama dalam satu sisi, di sisi lain meyakini adanya hubungan antara nash agama dengan keadaan atau kondisi kemasyarakatan.

BACA JUGA:

Ketiga, moderasi dipahami dan menjadi sikap sebagai upaya menegakkan syariat. Keempat, moderasi dalam bertoleransi adalah memaklumi eksistensi suatu agama. Dalam hal ini, memaklumi adanya agama selain Islam, yang diyakini oleh pemeluknya. Kelima, moderasi politik ulama adalah sebagai penguatan terhadap teori dan praktik demokrasi dan HAM. Keenam, moderasi pendidikan adalah peningkatan pendidikan umat Islam dari semua disiplin ilmu.

Ketujuh, moderasi ulama dalam bidang ekonomi menyajikan alternatif peningkatan kesejahteraan umat Islam dengan sistem syariat. Kedelapan, moderasi tradisi dan budaya diupayakan untuk menyebarkan pemikiran moderat dengan cara dan sikap toleran. Dan kesembilan, rekomendasi di atas ditujukan kepada para ulama, cendekiawan dan para pejabat pemerintah, untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

Forum Ulama Internasional ini dihelat selama dua hari, Sabtu-Ahada (29-30/3/2014), di Ponpes Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo. Beberapa ulama sunni dari Indonesia dan Timur Tengah hadir di forum ini. dari Indonesia di antaranya KH Hasyim Muzadi, Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS).

Dari Timur Tengah di antaranya beberapa ulama dan mufti dari Timur Tengah akan menjadi narasumber. Mereka di antaranya Prof. Dr. Syeikh Ali Juma’ah Muhammad (Mufti dari Mesir), Syeikh Ahmad badreddin Hassoun, (Mufti Syiria), Syeikh Muhammad Rasyid Kabbani (Mufti Lebanon), Dr. Muhammad Imarah (Tokoh Pemikir Islam Mesir), Dr. Taufik Al-Buthi (Ketua Persatuan Ulama Syam) dan Habib Ali Bin Abdurrahman Al-Jufri (Ulama Hadaramaut).