SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berupaya membangkitkan semangat pengusaha untuk terus berusaha dan tetap optimis di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi. Termasuk dalam hal investasi di berbagai proyek dengan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Ada 218 projek strategis yang disosialisasikan pada awal 2020. Namun selama satu tahun berjalan sepertinya kurang peminat. Karena dunia usaha ketika saya tanya tentang proyek KPBU ini, mereka rata-rata belum tahu. Dan beberapa kepala daerah ketika saya lontarkan pertanyaan yang sama, mereka juga tidak tahu. Oleh karena itu, Kadin mendukung dan perlu mendorong agar pengusaha mau dan berminat untuk berinvestasi di proyek strategis tersebut," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Jaringan Antar Pulau Kadin Jatim, Diar Kusuma Putra di Surabaya, Minggu (11/4/2021).
BACA JUGA:
- Di Lamongan, Khofifah Ajak Masyarakat Perbanyak Shodaqoh dan Semangat Jemput Lailatul Qadar
- Bertemu Dubes Thailand, Khofifah Bahas Peningkatan Kerja Sama di Sejumlah Sektor
- Adhy Harap Kepala BI Jatim yang Baru Bisa Perkuat Kolaborasi Pertumbuhan dan Digitalisasi Ekonomi
- Hadiri HUT ke-64 Kaisar Jepang, Pj. Gubernur Adhy Dorong Penguatan Kerja Sama Lintas Sektor
Dukungan tersebut diwujudkan dengan melakukan sosialisasi pelaksanaan proyek KPBU dalam acara Bincang Santai Kadin Jatim dengan tema "Peluang bisnis dalam skema KPBU" yang digelar di Graha Kadin Jatim pada Jumat (9/4/2021) lalu.
"Ini hal baru sehingga perlu sosialisasi dan diskusi agar pengetahuan pengusaha tentang skema KPBU menjadi lengkap," ujar Diar.
Sosialisasi diikuti oleh sejumlah Wakil Ketua Umum Kadin Jatim dan seluruh Ketua Kadin Kabupaten Kota se-Jatim, sejumlah asosiasi dan himpunan pengusaha di Jatim serta Kepala Bidang Penanaman Modal Kabupaten Gresik.
"Ini hal baru sehingga perlu sosialisasi dan diskusi agar pengetahuan pengusaha tentang skema KPBU menjadi lengkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah meneken Perpres 80/2029 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.