Survei SMRC Mengejutkan! 11% Takut Laksanakan Ajaran Agama, 39% Takut Bicara Politik

Survei SMRC Mengejutkan! 11% Takut Laksanakan Ajaran Agama, 39% Takut Bicara Politik Saidiman Ahmad. Foto: ist

Saidiman menunjukkan bahwa kecenderungan untuk menganggap masyarakat selalu atau sering ini terutama ditemukan di kalangan mereka yang cenderung menganggap negatif kinerja Jokowi dan pemerintahannya. Sekitar 48% dari warga yang kurang/tidak puas dengan kinerja Jokowi yang menganggap masyarakat selalu atau sering . Sementara di kalangan yang sangat/cukup puas angkanya hanya 37%.

Demikian pula, sekitar 47% dari warga yang menganggap kondisi ekonomi Indonesia buruk menganggp masyarakat selalu atau sering , sementara di kalangan yang menganggap kondisi ekonomi baik angkanya hanya 31%.

Sekitar 51% dari warga yang menganggap kondisi politik Indonesia buruk menganggap masyarakat selalu atau sering , sementara di kalangan warga yang menganggap kondisi politik baik angkanya hanya 26%.

Dilihat dari sisi demografi, yang menganggap masyarakat selalu atau sering lebih ditemukan di kalangan usia 25 tahun ke bawah, berpenghasilan lebih tinggi, dan berpendidikan lebih tinggi.

Sekitar 54% warga berusia 25 tahun ke bawah menganggap masyarakat selalu atau sering , sementara hanya 30% warga berusia di atas 55 tahun yang berpandangan demikian.

Sekitar 51% warga berpendidikan SMA dan 43% warga berpendidikan perguruan tinggi menganggap masyarakat selalu atau sering , sementara hanya 29% warga berpendidikan SD yang berpandangan demikian.

Sekitar 45% warga berpenghasilan Rp2 juta/bulan ke atas yang menganggap masyarakat selalu atau sering , sementara hanya 31% warga berpenghasilan kurang dari Rp1 juta/bulan yang berpandangan demikian. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO