Komisi B Blejeti RKA Disbudpar Jatim

SURABAYA (BangsaOnline) - Komisi B DPRD Jawa Timur menunjukan komitmennya mengkritisi kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Kali ini komisi yang membidangi perekonomian ini tengah memblejeti seluruh rencana kerja anggaran (RKA) Disbudpar satu per satu.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, HM. Zainul Lutfi menegaskan ada beberapa program Disbudpar yang dianggap sebagai program yang tidak jelas, misalnya pameran kepurbakalaan dengan anggaran Rp800 juta, pengembangan cagar budaya dengan anggaran Rp1.673.500, penyelenggaraan festival budaya daerah Rp 972.810.750, dan promosi pasar pariwisata dengan anggaran Rp 1,5 miliar.

‘’Semua program itu tak jelas. Terbukti sepanjang tahun 2014, program-program tersebut tidak dilaksanakan. Begitupula program tersebut ternyata juga dilakukan di tahun-tahun lalu. Artinya Kepala Dinas tak punya program yang inovasi," jelas Politisi asal PAN, Senin (16/2).

Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) DPW Jawa Timur ini menilai, terkait program desa wisata, dirinya melihat sangat merosot. Lutfi yang juga pengrajin sepatu Tanggulangin ini, mengaku kegiatan wisata di Gunung Bromo biasanya para turis domestik selalu melakukan kunjungan wisata ke Pengrajin Sepatu Tanggulangin.

“Tetapi saat ini tidak ada dan ini jelas mempengaruhi pendapatan pengrajin sepatu yang ada di Tanggulangin. Ini jelas kemunduran,"sesal Lutfi.

Anggota dewan asal daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini juga mengaku sangat kecewa terhadap kinerja Disbudpar, karena selama ini banyak program yang jauh dari harapan.

Di tempat yang sama Anggota Komisi B DPRD Jatim dari Partai Gerindra, Muhammad Fawaid memastikan kalau Komisi B akan meminta penjelasan Kadisbudpar Jatim atas program-program yang tidak terarah dan ditengarai anggarannya dimainkan oleh Kadisbudpar Jatim.

"Anggaran ini menggunakan APBD Jatim. Tapi tidak ada transparansi dari Kepala Dinas. Kami akan laporkan ke Gubernur atas kinerja bawahannya ini. Ini menjadi pelajaran berharga bagi Gubernur agar berhati-hati memilih kepala dinas," pungkas putera Kiai Muzaki Syah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO