Norman menambahkan, untuk penanggulangan kekeringan dan banjir memang harus dalam jumlah yang besar. "Namun paling tidak ketika ini sudah mulai, ini bisa menjadi contoh ke depannya agar kita bisa bergerak bersama dengan pemerintah daerah untuk penanggulangan bencana," tuturnya.
Norman berharap, FPRB Jawa Timur, BPBD Pamekasan, dan juga FPRB Pamekasan ke depannya bisa terus mendukung program tersebut. "Insya Allah ini akan terus dilakukan untuk pengembangan pengembangan dan daerah-daerah lain khususnya di Pamekasan," ujarnya.
"Untuk sementara masih 1 rain harvest dengan kapasitas 5.300 liter dan diharapkan bisa menjadi motor pertama dalam pengadaan rain harvest," sambungnya.
Sementara itu, Ketua FPRB Pamekasan Budi Cahyono mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat dan FPRB Jawa Timur yang telah memberikan bantuan rain harvest dalam menghadapi musim kemarau mendatang. "Alhamdulillah, Rumah Zakat mengadakan program rain harvest, sehingga bisa bermanfaat bagi desa yang tiap tahun terdampak kekeringan," ujar Budi.
"Program menampung dan menyimpan air hujan sebagai persediaan musim kemarau yang mungkin tidak kita pikirkan sebelumnya. Semoga program ini menjadi solusi bagi kami untuk menghadapi musim kemarau yang akan datang," pungkasnya. (yen/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News