50 Atlet Berkuda Bertanding di Wisata Edukasi Berkuda Kalidawir Sidoarjo

50 Atlet Berkuda Bertanding di Wisata Edukasi Berkuda Kalidawir Sidoarjo Hudiyono dan Forkopimda saat pembukaan event berkuda, di Desa Kalidawir Tanggulangin, Sabtu (7/11). foto: ist.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 50 atlet berkuda bertanding di lapangan berkuda, kompleks wisata edukasi berkuda dan panahan, di Desa Kalidawir Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

Puluhan atlet berkuda ini memperebutkan 14 piala dalam event "Dandim Equstrian Yussar Internal Cup 2020”. Event yang digelar oleh Kodim 0816 Sidoarjo ini berlangsung selama dua hari, Sabtu (7/11) hingga Minggu (8/11).

Acara pembukaan digelar pada Sabtu (7/11). Hadir dalam acara pembukaan ini, yakni Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono, Kapolresta Kombespol Sumardji, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf M Iswan Nusi, Wakil Ketua DPRD Emir Firdaus, dan Ketua KONI Sidoarjo M Franki Efendi.

Dalam kesempatan ini, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf M Iswan Nusi mengatakan, kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Pahlawan, juga untuk mencari bibit-bibit atlet berkuda di Sidoarjo.

Kata Iswan Nusi, pembinaan atlet berprestasi untuk berkuda ini sudah delapan bulan tidak pernah dilaksanakan. Dengan adanya event ini, pihaknya berharap dapat memacu dan memotivasi para atlet muda berkuda untuk berprestasi ke depan.

"Selain pembinaan atlet berprestasi, event seperti ini bisa membangkitkan perekonomian juga, karena masyarakat yang ada di wilayah juga bisa membuka UMKM dan membuka lapangan kerja dan ini merupakan pusat wisata olah raga pertama di kabupaten Sidoarjo," beber Iswan Nusi.

Sementara Pj. Bupati Hudiyono berterima kasih kepada Forkopimda, khususnya kepada Dandim 0816 Sidoarjo selaku penyelenggara event. Menurut Hudiyono, olah raga bisa diindustrikan dan Stabel Yussar ini merupakan satu-satunya tempat wisata olahraga berkuda di Sidoarjo.

"Ini kita harapkan bisa mendatangkan masyarakat dari luar Sidoarjo, membawa uang dan belanja di warung yang dibuka warga setempat. Dulu di sini tempatnya sampah dan desa tertinggal di Jatim yang lokasinya dekat dengan lumpur," ungkap Cak Hud, panggilan karib Hudiyono.

Ditambahkan Cak Hud, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan Wisata Edukasi dan Panahan juga mengungkapkan kekagumannya. Kata Khofifah, Wisata Kalidawir merupakan sesuatu di luar kebiasaan, atau out of the box.

"Tidak ada di Jawa Timur berpikir membangun tempat wisata di desa mati atau tertinggal seperti di sini. Dan ini diinisiasi oleh anak-anak muda, semata-semata untuk menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar," pungkas Cak Hud. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO