BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Aksi demo menolak Omnibus Law di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berlangsung kondusif. Meski aksi tersebut sempat diwarnai pelemparan batu dan botol minuman ke arah petugas.
Aksi demo yang digelar sejak pagi ini menuntut penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI. Langkah DPR RI mengesahkan Omnibus Law yang diusulkan pemerintah pusat dianggap telah mencederai nasib para buruh.
BACA JUGA:
- Lima Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Usai Aniaya Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi
- Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
- Positif Narkoba, Oknum Perwira di Banyuwangi Dinonaktifkan
- Demo Buruh Bikin Macet Jl Embong Malang dan Tugu Pahlawan, Kasatlantas Turun Tangan
Ribuan massa yang terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa universitas, pelajar, dan elemen masyarakat di Banyuwangi turut mendukung buruh dan terjun ke lapangan untuk menyampaikan orasi.
Peserta aksi mulai bergerak meninggalkan lokasi demo sekitar pukul 13.00 WIB,. Mereka berangsur pulang setelah tuntutan pendemo untuk menolak Omnibus Law ditandatangani oleh pimpinan DPRD Banyuwangi.
"Tadi kita menandatangani aspirasi dari tuntutan saudara-saudara kita, untuk diteruskan ke pemerintah pusat. Salah satunya menolak Omnibus Law," kata Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara kepada wartawan usai menemui dan berdialog dengan ribuan peserta demonstran.
"Silakan saja menyampaikan aspirasi karena memang dilindungi undang-undang. Akan tetapi harus dilaksanakan dengan tertib," pungkasnya.