BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Syafiuddin, S.Sos. Anggota Komisi V DPR RI mengkritik Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Ditjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR. Sebab, proses pelelangan proyek fisik di lembaga tersebut dinilai lamban dan bertele-tele.
Menurutnya, terlalu banyak alur yang dilalui dalam proses pelelangan proyek fisik di BP2JK. Sehingga, proses lelang bisa memakan waktu hingga 5 sampai 6 bulan, bahkan ada yang sampai 1 tahun.
BACA JUGA:
- Menteri PUPR Cek Renovasi Stadion di Pamekasan, Basuki: Agustus Diperkirakan Rampung
- Toron Asareng Abah Syafi: Kuota Mudik Gratis Habis Kurang dari 1 Jam
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
- Komisi IX DPR RI-BKKBN Gencar Kampanye Program Penurunan Stunting di Depok, Berikut Programnya
"Bahkan, seperti yang terjadi di Politeknik Negeri Jember, proses pelelangan mencapai 1 tahun," cetus Syafiuddin saat pembahasan rencana kerja dan anggaran TA 2021 dengan Ditjen Bina Kontruksi, Rabu (9/9/2020).
"Ini menyebabkan penawaran yang amburadul, iklim lelang kontruksi tidak kondusif, serta dengan harga rendah akan sulit memiliki kualitas, bahkan harga penawaran berada di bawah 80 persen," lanjut politikus PKB ini.
Dengan rendahnya penawaran, lanjut legislator dari Dapil Madura ini, maka akan mempengaruhi kualitas mutu pekerjaan. "Karena berada di bawah harga pasar dan harga perkiraan sendiri (HPS)," tambahnya.