TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan Petani Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban murka dengan kegiatan proyek pembangunan ring road atau jalur lingkar selatan (JLS) yang melewati area persawahan warga setempat, Rabu (9/9/2020).
Pasalnya, material proyek JLS yang dikerjakan PT Tectonia Grandis Surabaya (TGS) itu menutup akses irigasi warga. Sehingga, area persawahan petani tidak mendapatkan pasokan air secara lancar, disebabkan aliran sungai tersendat karena tertutup material proyek.
BACA JUGA:
- Belum Genap Sebulan Diperbaiki, Jembatan Damseng Senori Sudah Rusak
- Gebyar Diskon hingga 40 Persen, Pupuk Indonesia Salurkan Ratusan Ton Phonska Plus dan Urea di Tuban
- Sempat Molor, Proyek Jembatan Dam Seng Senori Tuban Akhirnya Hampir Selesai
- Warga Keluhkan Progres Proyek Jembatan Damseng, Kini Jalan Darurat pun Putus Diterjang Banjir
Petani yang merasa dirugikan itu pun ngeluruk lokasi proyek dan meminta material batu yang membendung aliran sungai selebar 3 meter itu untuk dibongkar.
"Kami minta material yang menutup aliran sungai ini dibongkar dan dikembalikan seperti semula, karena mengganggu aliran irigasi," ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tuban, Karso saat ditemui BANGSAONLINE.com di lokasi.
Karso mengungkapkan, selama ini petani tidak dilibatkan adanya pengurukan yang melewati saluran irigasi. Padahal, masyarakat mengandalkan air dari sungai itu untuk pengairan area persawahan. Jika itu ditutup, akan mengancam tanaman mereka karena tidak mendapatkan pasokan air.
"Petani menginginkan sungai difungsikan sebagaimana mestinya, yakni untuk irigasi. Kalau sungai ini diuruk, aliran air tidak bisa sampai ke hilir," imbuhnya.