BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengetuk kesadaran masyarakat agar tak menyembunyikan orang yang terpapar Covid-19.
"Kami mengimbau kepada masyarakat bahwa orang yang terpapar Covid-19 ini bukan aib. Jadi kalau terdeteksi itu tidak usah disembunyikan. Justru kalau terdeteksi lebih awal, penangannya bisa lebih maksimal dan sembuh lebih cepat. Oleh karena itu, janganlah menambah beban mereka dengan menstigma keluarga pasien yang terpapar Covid-19," ujar Gubernur Khofifah saat mengunjungi lokasi penanganan Klaster Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi pada Rabu (2/9) siang.
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Yang menarik, saat mengetahui kehadiran Gubernur Khofifah, para santri berteriak senang dan melambaikan tangan dari jendela asrama yang sedang digunakan sebagai lokasi isolasi.
Gubernur Khofifah tetap memberikan dukungan kepada santri dari kejauhan. Dirinya mengaku senang dan terharu dengan respons para santri yang tetap senang dan optimis walau tengah di isolasi.
Khofifah mengaku telah terjun langsung untuk melawan stigma bersama dengan Penyintas Covid-19 melalui berbagai aktivitas seperti edukasi, gowes dan berbagi masker. Khofifah memberikan contoh langsung bahwa aktivitas bersama dengan pasien Covid-19 yang telah sembuh aman dilakukan, sehingga tidak perlu ada stigma atau ketakutan untuk tertular.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.COM, Rabu (2/9/220), Gubernur Khofifah terjun langsung ke lokasi penanganan klaster Banyuwangi. Dengan didampingi Sekretaris Daerah Prov. Jatim Heru Tjahjono, Kadis Pendidikan Wahid Wahyudi dan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Dr. Kohar Hari Santoso, Gubernur Khofifah meninjau langsung lokasi pendirian posko logistik dan dapur umum di sekitar komplek Ponpes Darussalam Blokagung.
Secara khusus, ia ingin memastikan keamanan pangan dan pasokan logistik, bahkan membentuk tim Food Security bagi kurang lebih 5.000 orang santri yang menjalani isolasi di dalam wilayah pesantren.
Keberadaan Tim Food Security ini bertujuan untuk memantau keamanan bahan pangan, kadar gizi hingga kalori yang terkandung di dalam setiap makanan yang akan disajikan.