Jatim Krisis Sapi Potong, Dewan Minta Disnak Dievaluasi

BangsaOnline - Klaim Pemprov Jawa Timur sebagai provinsi yang telah mencapai swasembada daging patut dipertanyakan. Pasalnya saat ini, justru Jatim mengalami krisis sapi potong. Ini berimbas naiknya harga daging di pasaran. Fakta itu disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatimm, Muthowif.

Menurut pria yang juga aktivis GP Ansor Surabaya ini, para jagal mengeluh karena saat ini Jatim kekurangan sapi potong. Bahkan, agar tetap bisa potong, para jagal di beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) mendatangkan sapi potong dari Jateng dan Bali.

"Yang jelas di Penggemukan (feedlot) tidak ada stok sapi siap potong. Kalau yang sapi dari Probolinggo sejak Jum'at pekan lalu stoknya habis. Bahkan sapi dari Malang sudah habis satu bulan lalu. Kalau di penggemukan hanya skala kecil. Harganya Rp44,000,- per kg. Kalaupun ada kenaikan berkisar antara Rp2,000 sampai dengan Rp3,000,- perkilogram," terang Muthowif, kemarin.

Muthowif berharap Pemprov Jatim segera memenuhi kebutuhan sapi potong di RPH. Pasalnya kondisi itu berimbas ke perekonomian para jagal. "Kalau tidak motong, tentunya kami tidak memiliki penghasilan," terangnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jatim dari fraksi PAN, Zainul Lutfi mengatakan, kelangkaan sapi potong di Jatim saat ini tentunya jadi masukan untuk Pemprov untuk dilakukan evaluasi, khususnya seluruh kebijakan Dinas Peternakan (Disnak).

"Kebijakan larangan mendatangkan sapi impor harus diaudit lagi. Mengingat kebutuhan sapi potong di Jatim saat ini mencapai 600 ribuan. Sedangkan kemampuan sapi potong yang dimiliki Jatim hanya 400 ribuan. Ini harus ada audit menyeluruh di Disnak Jatim,"tandas politisi yang akrab dispa Lutfi itu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO