Senada dengan Ikfina, Gus Barra juga mengaku senang dengan kehadiran para kader PPP. Putra Kiai Asep Saifuddin Chalim itu berharap kehadiran para kader PPP menjadi ikatan keluarga yaitu keluarga Ikbar.
Ia lalu mengingatkan kader PPP tentang wasiat KH Maimoen Zubair, sesepuh PPP secara nasional yang akrab dipanggil Mbah Moen. Menurut Gus Barra, ada tiga pesan Mbah Moen. Pertama, PPP harus introspeksi.
Kedua, PPP harus jadi partai amar ma’ruf nahi munkar. Ketiga, PPP harus menjadi partai yang memberi contoh bagi yang lain sebagai partai yang berasaskan Islam.
“Karena itu PPP harus konsisten,” tegas calon wakil bupati milenial lulusan Universitas Al-Azhar Mesir itu. Yang dimaksud konsisten tentu saja hasil Rapimcablub harus dipegang teguh. Putra Kiai Asep itu juga menegaskan bahwa semangat ka’bah ada pada kader yang hadir pada acara ini.
Sedang Kiai Asep minta agar semua yang hadir tidak keluar dari koridor backdrop yaitu istighatsah, silaturahim, dan untuk memutus mata rantai covid-19. Menurut dia, covid-19 telah menimbulkan dua hal yang sngat serius. Yaitu virus corona itu sendiri dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
“Kesempatkan ini dimanfaatkan pengusaha untuk mem-PHK karyawan dan diganti dengan karyawan baru yang lebih muda dan lebih murah,” kata Kiai Asep. Karena itu ia lalu mengajak para kader PPP untuk istighatsah dan berdoa agar covid-19 itu segera lenyap dari Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia dan dunia.
Usai mimpin istighatsah, Kiai Asep bercerita tentang sejarah kepemimpinan Umar Bin Abdul Aziz. Menurut dia, meski hanya dua tahun memimpin tapi sukses memakmurkan rakyatnya. “Tahun pertama mewajibkan rakyatnya bayar pajak,” katanya. “Tahun kedua sudah tidak ada orang miskin sehingga orang sulit memberikan zakat karena semua orang sudah makmur,” katanya.
Karena itu, menurut Kiai Asep, jika Ikbar menang, harus mencontoh kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Kiai miliarder tapi dermawan itu bahkan sudah memikirkan rumah reyot rakyat Mojokerto. Menurut dia, masih banyak rumah warga Mojokerto yang tak layak huni.
“Nanti kalau Ikbar menang, rumah-rumah reyot itu harus didandani. Biayanya dari APBD. Jika tak ada uang, nanti uang saya,” kata Kiai Asep yang langsung disambut tepuk tangan dan Ikbar menang.
Selain memperbaiki rumah penduduk, Kiai Asep juga mencanangkan program semua anak Mojokerto harus bisa sekolah hingga SLTA dan kuliah. “Disini ada Institut KH Chalim yang akan menjadi universitas internasional. Mahasiswanya dari berbagai negara,” katanya.
Menurut dia, kalau masalah pendidikan dirinya sudah punya bukti. “Kita ada realita,” katanya sembari mengungkapkan tentang sukses pendidikan Amanatul Ummah yang beberakali mendapat penghargaan. “Nanti kita adakan pelatihan, seminar,sehingga sekolah di Mojokerto maju semua,” katanya. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News