“Jadi, kuncinya sebetulnya adalah kepatuhan masyarakat. Tadi perjalanan saya dari bandara ke sini, sudah banyak warga yang mematuhi menggunakan masker,” ungkapnya.
Namun demikian, ia kembali mengingatkan kepada warga Surabaya agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi selama ini pemerintah pusat sangat menaruh perhatian untuk Jawa Timur dan khususnya Surabaya.
“Jadi, kalau kita ingin Surabaya (Covid-19) ini segera turun, warga Surabaya tidak menunggu diingatkan, diawasi oleh aparat, tapi dengan kesadaran sendiri. Mari kita mengawasi diri kita sendiri-sendiri,” pungkas Muhadjir.
Sekitar 15 menit berada di dalam pasar, rombongan Menko PMK bersama Wali Kota Surabaya ini pun kemudian berjalan kaki menuju salah satu Kampung Tangguh yang berada di sisi barat pasar itu. Menko PMK tampak terkejut dengan protokol kesehatan yang ada di kampung itu. Pasalnya, sebelum masuk, mereka harus melewati pemeriksaan protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19.
Sebelumnya, kedatangan kedua tokoh tersebut rupanya membuat para pedagang dan pembeli di lantai satu maupun lantai dua pasar begitu antusias untuk mengabadikannya dengan ponsel kamera. Bahkan, mereka satu-persatu terlihat keluar dari stan dagangannya.
Tak ingin para pedagang dan pembeli itu bergerombol, Wali Kota Risma langsung mengimbau mereka agar tetap menjaga jarak atau menerapkan physical distancing. Dengan menggunakan megaphone, ia mengarahkan mereka agar kembali beraktivitas seperti sebelumnya.
“Ayo tetap jaga jarak, jangan bergerombol, balik-balik nang stan e (ayo kembali-kembali ke stan),” kata Risma saat mengarahkan para pedagang agar kembali bekerja. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News