Ratusan Sopir di Kota Batu Tak Tersentuh Bansos Covid-19

Ratusan Sopir di Kota Batu Tak Tersentuh Bansos Covid-19 Suasana terminal Kota Batu. Banyak angkutan kota yang tidak beroperasi.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dana miliaran rupiah untuk bantuan jaring pengaman sosial (JPS) bagi masyarakat terdampak Covid-19, ternyata tak menyentuh para sopir angkutan kota yang berjumlah sekitar 420 orang.

Mereka hanya menerima bantuan dari BRI yang bekerja sama dengan Polres sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan.

"Pemerintah belum memberikan bantuan sama sekali kepada sopir angkutan kota. Terus terang, keadaaan sopir sangat memprihatinkan," ujar Heri Junaidi, Ketua Paguyuban angkutan 9 jalur di , kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (13/5).

Ia mengungkapkan jumlah sopir yang tidak tersentuh bansos, baik BLT-DD, JPS, maupun bantuan dari Pemprov Jatim sebanyak 420 orang. Menurut Heri, para sopir hanya mendapat bantuan Rp 600 ribu dari BRI yang bekerja sama dengan Polres Batu. Itu pun jumlah sopir yang menerima hanya 330 orang.

"Saya menilai, Bansos yang disalurkan saat ini tidak tepat sasaran. Seharusnya yang berhak menerima adalah mereka yang terdampak covid-19, seperti para sopir kan sangat terdampak. Penumpang sepi karena tempat wisata ditutup. Tapi kenyataannya yang menerima justru mereka yang tidak terdampak, seperti para petani," jelasnya.

Menurutnya, Dishub sudah meminta data para sopir angkot dan untuk diserahkan ke Dinas Sosial. Namun ketika dikonfirmasi ke Dinsos, data sudah dimasukkan ke desa. Namun, kenyataannya dari desa tidak memberikan bantuan apapun kepada para sopir.

"Kami mohon kepada Pemkot Batu agar 420 sopir ini juga diperhatikan. Saat ini para sopir tidak mendapat penghasilan sama sekali. Dari sekitar 300 armada, yang beroperasi hanya sekitar 20 armada," terangnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Batu telah menyiapkan anggaran untuk Jaring Pengaman Sosial tahap awal sebesar hampir Rp 45 miliar untuk 3 bulan ke depan dan akan disiapkan sampai 6 bulan.

Anggaran tersebut diperuntukkan bagi 30 Ribu KK atau hampir 43,5 persen jumlah KK di . Mereka yang akan mendapatkan yaitu sektor informal dan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Seperti para buruh tani/penggarap, pekerja yang dirumahkan, pekerja harian, PKL/UMKM, tukang ojek dan sopir angkut, pengelola kantin sekolah, pramuwisata / guide / pokdarwis, dan masyarakat kurang mampu yang di luar data DTKS. (asa/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO