IKM di Bangkalan Minta Relaksasi Kredit dan Dilibatkan dalam Penyediaan APD

IKM di Bangkalan Minta Relaksasi Kredit dan Dilibatkan dalam Penyediaan APD Siswanto, Kabid Industri Non-Agro Disperinaker Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi Industri Kecil Menegah (IKM) dan home industri di Bangkalan. Aktivitas usaha mereka mandek.

Hal ini dibenarkan Siswanto, Kabid Industri Non-Agro Disperinaker Bangkalan. Ia mengungkapkan, dari total 25 ribu IKM di Bangkalan, hampir 90 persennya tidak ada aktivitas bisnis. "Mayoritas lesu semua IKM Bangkalan," katanya.

Ditanya solusi untuk mengatasi hal tersebut, Siswanto mengaku sudah memberikan masukan agar mereka merubah segmentasi marketnya di online.

"Saat ini jualan online sudah menjadi kebutuhan dasar kondisi Covid-19, mulai dari makan dan minuman sudah lewat online. IKM bisa memanfaatkan marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak," jelasnya kepada wartawan BANGSAONLINE.com saat ditemui di kantor Dispernaker Bangkalan, Kamis (30/4).

Firdaus, Ketua Persatuan Usaha Wanita (Perwira) Bangkalan mengakui saat ini pasar usaha home industri turun hingga 50 persen akibat wabah Covid-19. "Itu pun yang dilayani online. Untuk produksi lokal sudah tinggal 10-20 persen pangsa pasarnya," ujarnya saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (30/4).

Karena itu, ia berharap Pemerintah Bangkalan bisa mengalihkan kegiatan IKM untuk membantu penyediaan kebutuhan alat kesehatan atau alat pengaman diri (APD). "Bisa saja dalam pembuatan masker, baju APD medis, serta kebutuhan lainnya. IKM lokal Bangkalan harus diproritaskan," tuturnya.

Ia juga meminta Pemkab Bangkalan memberikan rescheduling kredit di perbankan. "Harapannya ada relaksasi kredit kepada pelaku home industri, karena pemerintah pusat sudah memberikan lampu hijau. Jadi, pemerintah lokal harus merespons dengan sigap," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO