Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
98. Dzaalika jazaauhum bi-annahum kafaruu bi-aayaatinaa waqaaluu a-idzaa kunnaa ‘izhaaman warufaatan a-innaa lamab’uutsuuna khalqan jadiidaan
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”
99. Awa lam yaraw anna allaaha alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha qaadirun ‘alaa an yakhluqa mitslahum waja’ala lahum ajalan laa rayba fiihi fa-abaa alzhzhaalimuuna illaa kufuuraan
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah Mahakuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan Dia telah menetapkan waktu tertentu (mati atau dibangkitkan) bagi mereka, yang tidak diragukan lagi? Maka orang zalim itu tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran.
TAFSIR AKTUAL
Ayat sebelumnya bertutur tentang orang-rang kafir yang congkak dan menertawakan ajaran agama, lalu al-qur'an memberitahukan bahwa kelak di hari kiamat nanti akan dihidupkan kembali dan digiring ke neraka dengan berjalan terbalik. Kepala jadi kaki, dan kaki jadi kepala.