Hasil Rapid Tes 2 Santri Ponpes Temboro Asal Ponorogo Positif, Ipong Kirim Surat ke Bupati Magetan

Hasil Rapid Tes 2 Santri Ponpes Temboro Asal Ponorogo Positif, Ipong Kirim Surat ke Bupati Magetan Bupati Ipong saat menggelar rilis pers terkait penanganan kepulangan santri dari Ponpes Temboro. foto: NOVIAN CATUR/ BANGSAONLINE

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kepulangan sejumlah santri Ponpes Temboro Magetan menyisakan pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten . Pasalnya, dari 56 santri asal yang pulang, 2 di antaranya positif berdasarkan hasil rapid test. Sedangkan 1 santri lainnya masih samar.

Hal ini disampaikan Bupati Ipong Muchlissoni, saat konferensi pers, Kamis (23/4). "Hasil rapid test, sementara ada 2 santri positif, 24 santri dinyatakan negatif, dan 1 positif samar tidak terlalu jelas," terang Ipong.

Sementara 29 santri lainnya dilakukan rapid test pada hari ini. "Seluruh santri Temboro ini baik positif atau negatif, termasuk yang mengantar, begitu sampai di langsung kita isolasi, tidak boleh ditemui siapa pun," tegasnya.

"Langsung kita isolasi bukan di rumahnya, tapi isolasi yang sudah disediakan oleh desa sebanyak 40 orang, dan yang disediakan oleh pemerintah kabupaten yakni di SDN 2 Badegan yang menampung 16 orang," tambahnya.

Sementara untuk santri yang positif , hari ini langsung dilakukan swab test. Untuk yang bergejala langsung diisolasi di RSUD dr. Hardjono, dan yang tidak bergejala diisolasi di tempat umum dipisahkan dari yang lainnya.

"Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten dengan mengirim surat ke Bupati Magetan yang isinya memohon kepada Pemerintah Kabupaten Magetan agar menutup Pondok Temboro untuk sementara. Jadi santri yang ada di sana tidak diizinkan untuk pulang dan yang dari luar tidak boleh masuk," ujar Ipong.

Ia khawatir, Ponpes Temboro akan menjadi klaster baru, mengingat saat ini masih ada ribuan santri di sana.

"Pada hari ini saya akan menerbitkan surat edaran ke seluruh masjid dan mushola di untuk sementara selama pada bulan Ramadhan agar menyelenggarakan ibadah hanya untuk di lingkungannya saja, jangan menerima jamaah tabligh dari luar lingkungan. Selain itu saya mengimbau dengan surat agar masyarakat sholat tarawihnya di rumah saja. Tapi kalau mau ke masjid, tetap mengedepankan protokol kesehatan dan wajib pakai masker dan jaga jarak," pungkasnya. (nov/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO