
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Diskominfo Bangkalan, Agus Zain memberikan keterangan tentang meninggalnya pasien pertama Covid-19 yang sebelumnya dinyatakan telah terkonversi negatif atau sembuh.
Pasien berinisial R ini telah dikatakan sembuh oleh pihak RSUD Syamrabu Bangkalan pada Jumat (17/4) pagi. Namun, kurang dari 24 jam dari kepulangannya, pasien malah meninggal dunia.
"Menurut informasi dari keluarga, sejak sekitar pukul 18.00 WIB pasien R mengalami mimisan dan muntah darah," jelas Agus melalui keterangan tertulisnya kepada media, Sabtu (18/4/2020).
Agus mengungkapkan bahwa, pasien R asal Blega ini sebelum dinyatakan positif Covid-19, memang memiliki riwayat penyakit kelainan darah.
"Sehingga, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, pasien direkomendasikan untuk melanjutkan pengobatan ke Rumah Sakit Kelas A di Surabaya," ujarnya.
Agus juga mengatakan bahwa dasar pemulangan pasien, berdasarkan hasil swab/PCR kedua dari Laboratorium BBTKL-PP Surabaya tanggal 14 April 2020 yang menyatakan negatif.
Didukung dengan kondisi klinis pasien yang membaik, karena sudah tidak memerlukan bantuan oksigen serta nafsu makan dan minum yang membaik. Oleh karenanya, pihak rumah sakit memulangkan pasien.
"Namun saat di rumah, pasien muntah darah dan pihak keluarga membawanya ke IGD ke Puskesmas Blega sekitar pukul 22.00 WIB," ujarnya.
Saat tiba di IGD Puskesmas, Agus mengatakan kondisi pasien sangat lemah dan mengalami sesak napas. Bahkan, keadaan trombositnya hanya 15 ribu dari kondisi normal seharusnya 150 ribu. Sehingga risiko pendarahan sangat tinggi.
Atas keadaan ini, tim medis Puskesmas Blega melakukan konsultasi dengan tim dokter RSUD Syamrabu. Di mana dari hasil konsultasi tersebut, Puskesmas Blega diminta koordinasi dengan rumah sakit tipe A di Surabaya untuk merujuk pasien.
"Namun sayangnya, di saat proses koordinasi dengan rumah sakit tujuan, pasien meninggal dunia sekitar pukul 22.35 WIB," pungkasnya. (ida/uzi/rev)