GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah desa di Kabupaten Gresik menutup akses masuk desa, demi melindungi warganya terpapar Covid-19. Hingga saat ini, mereka tidak tahu siapa dan di mana warga yang terpapar tersebut tinggal.
Menurut Nurul Yatim, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, sejumlah Kades yang warganya terdeteksi positif Covid-19, pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (PDP), orang dalam risiko (ODR) maupun orang tanpa gejala (OTG), sangat resah.
BACA JUGA:
- Deklarasi 330 Kades Gabung Relawan Jawi Wetan Projo, Bawaslu Gresik Periksa 5 Orang, 1 Menyusul
- Jelang Pilpres 2024, Muncul Istilah Selamatkan Diri Masing-Masing di Kalangan Kades Gresik
- Apresiasi Kepemimpinan Jokowi, 330 Kades di Gresik Deklarasi Gabung Relawan Jawi Wetan
- BHP Termin 2, 3, dan 4 Tahun 2023 Belum Cair, Pembangunan di Desa Kembangan Tersendat
Mereka tidak bisa melakukan proteksi wilayah dengan maksimal, lantaran tidak tahu siapa warga yang terpapar Covid-19.
"Para Kades yang tak tahu warganya positif Covid-19 jadi bingung dan khawatir. Karena itu mereka ada buat kebijakan tutup akses masuk desa," ujar dia. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News