Bocah 11 Tahun PDP Corona di Pamekasan Meninggal, Begini Penjelasan Bupati Baddrut Tamam

Bocah 11 Tahun PDP Corona di Pamekasan Meninggal, Begini Penjelasan Bupati Baddrut Tamam Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama Sekdakab Totok Hartono, Direktur RSUD dan Plt Dinkes Pamekasan memberikan keterangan terkait adanya pasien PDP Corona yang meninggal.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Adanya satu warga yang dikategorikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona dan meninggal di RSUD dr. Slamet Martodiwirdjo, Jumat (20/03/20) kemarin, sempat menggegerkan masyarakat bumi gerbang salam.

Namun, hal ini dibantah oleh Bupati Baddrut Tamam. Ia menegaskan, sampai saat ini di Kabupaten belum ada pasien yang terindikasi virus corona.

"Pasien yang kemarin meninggal di RSUD dr. Slamet Martodiwirdjo belum tentu akibat viros corona. Bisa saja kena typus atau demam berdarah, kita masih menunggu hasil lab yang akan keluar lima hari mendatang," tegas Baddrut Tamam, Jumat (20/03/20) malam.

Baddrut menambahkan, pemerintah Kabupaten serta satgas virus corona sudah bekerja maksimal dan sesuai standart dalam melakukan pencegahan.

"Kita melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, seperti di pasar, terminal, bahkan di kantor pelayanan masyarakat, dan melakukan sosialisasi," ungkapnya.

Baddrut sekali lagi menegaskan Kabupaten belum ada yang terindikasi virus korona. Ia meminta masyarakat tenang dan tidak panik. Serta yang paling penting tetap jaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari covid-19 tersebut.

Sedangkan Farid Anwar, Direktur RSUD dr. Slamet Martodiwirdjo menjelaskan, pasien meninggal yang masih berumur 11 tahun tersebut memang masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona. 

"Tapi masalah positif , kita masih menunggu hasil labnya. Pasien yang meninggal tersebut berasal dari Malang. Masuk dengan keluhan mual-mual dan muntah pada hari Kamis (19/3) pukul 20.30 WIB. Dalam perjalanannya, pasien mengalami infeksi paru-paru sehingga mengalami sesak napas dan meninggal dunia pada hari Jumat pukul 12.30 WIB," tutur Farid Anwar.

"Jadi masyarakat jangan panik dengan adanya pemberitaan tentang meninggalnya anak yang kabarnya menderita tersebut. Kita masih menunggu laporan hasil lab untuk memastikan penyebab kematian pasien tersebut," tegasnya. (yen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO