Virus Corona Masuk Indonesia, Okupansi Hotel di Batu Menurun

Virus Corona Masuk Indonesia, Okupansi Hotel di Batu Menurun Aston Hotel di Jalan Abdul Ghani Atas termasuk salah satu hotel yang okupansinya mengalami penurunan akibat merebaknya kabar virus corona masuk ke Indonesia.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Penyebaran virus corona yang sudah masuk ke Indonesia, tidak hanya berdampak pada pengusaha perhotelan di Bali. Di Kota Batu, sejumlah hotel mengaku mengalami penurunan okupansi hotel, terutama di awal Maret ini.

"Benar, mas. Kabar masuknya virus corona di Indonesia mulai berdampak pada okupansi hotel, terutama di bulan Maret ini. Minggu awal Maret ini sangat turun dibanding dengan Maret tahun sebelumnya. Padahal tahun sebelumnya cukup bagus," ungkap Didik Rocki, General Manajer Aston Hotel kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (4/3).

Diakui Didik, jika dibanding Maret 2019, okupansi hotel mencapai 73,4 persen, maka pada awal Maret 2020 ini okupansinya hanya 44,9 persen atau ada penurunan hingga 30 persen.

"Saya mensinyalir adanya penurunan tingkat hunian hotel itu karena adanya imbauan kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan banyak orang sehingga mereka takut berlibur atau bepergian ke tempat umum," ungkap Didik.

Mengantisipasi terus menurunnya okupansi, Didik mengaku jika setiap ada tamu yang telepon atau email, pihaknya akan meyakinkan bahwa di Batu masih aman dan Aston memiliki standar higienis.

"Misalnya di front office, kami sediakan hand sanitizer, untuk staff kita juga pasang hand sanitizer di kitchen, di receiving dan di kantin," pungkasnya.

Hal senada diungkapkan M. Firman Ali, Manajer Marketing Hotel Zam-Zam. Ia mengakui memang ada imbas merebaknya pemberitaan tentang penyebaran virus corona di Indonesia pada okupansi hotel.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO