Ia mengungkapkan, indeks gemar membaca di Jawa Timur masih berada di angka 8,2 berdasarkan buku edaran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Sejauh ini pihaknya sedang menyusun indeks literasi di Kabupaten Pamekasan dengan memasukkan pesantren sebagai salah satu elemen.
"Cuma berdasarkan intruksi dari Bupati, kita diperintahkan untuk membuat blueprint tentang Pamekasan sebagai kabupaten literasi 2022," pungkasnya.
Menanggapi hal ini, salah satu penggerak literasi di Pamekasan, Moh Hasanuddin menilai program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan perlu disambut dengan baik.
"Bukan persoalan menuju kabupaten literasi 2022, setidaknya untuk meningkatkan minat baca masyarakat di kabupaten ini. Persoalan menjadikan Pamekasan sebagai kabupaten literasi itu urusan nanti. Yang terpenting, di Pamekasan ini masyarakatnya untuk setidaknya daya bacanya meningkat," kata ketua Komunitas Pamekasan Membaca (Kompak) itu.
Dengan demikian, kata dia, upaya pemerintah harus didukung. "Sekalipun, untuk benar-benar berlabel kabupaten literasi itu tidak mudah," paparnya. (yen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News