Peringati Hari Kanker Sedunia, Gubernur Khofifah Tawarkan Layanan Paliatif Berbasis Pesantren

Peringati Hari Kanker Sedunia, Gubernur Khofifah Tawarkan Layanan Paliatif Berbasis Pesantren Gubernur Khofifah memberi sambutan dalam Peringatan Hari Kanker Sedunia 2020 yang diperingati oleh Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur bersama jajaran Pemprov Jatim. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Kanker Sedunia 2020 diperingati oleh Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur bersama jajaran Pemprov Jatim. Acara peringatan yang bertajuk Penguatan Jejaring Penanggulangan Kanker itu digelar di Kantor Gubernur jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Rabu (26/2).

Hadir di acara tersebut Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat Murniati Widodo AS, Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jatim Nina Kirana Soekarwo, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Jatim Gardjati Heru Tjahjono, pengurus YKI Jatim, pengurus DWP Jatim, serta Pengurus TP PKK Jatim.

Di kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun menawarkan layanan Paliatif berbasis pesantren sebagai salah satu layanan bagi penderita . Khususnya yang stadium lanjut.

“Menurut saya potensi Jawa Timur cukup besar untuk menyiapkan perawatan paliatif berbasis pesantren,” kata Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim itu pun menyebutkan, layanan paliatif berbasis pesantren dapat dilakukan melalui kerja sama dan koordinasi berbagai pihak. Yakni, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ataupun YKI dengan Fakultas Kedokteran dan pesantren-pesantren yang ada di Jawa Timur.

“Ketika KKN, mahasiswanya bisa diarahkan untuk memberikan pelayanan di perawatan paliatif berbasis pesantren,” sebut Khofifah.

Dirinya menuturkan, salah satu keuntungan yang bisa didapatkan dari layanan paliatif berbasis pesantren adalah tidak pelu mendirikan bangunan baru. Hanya saja perlu melakukan rehab di pesantren yang nantinya ditetapkan sebagai sarana untuk layanan paliatif berbasis pesantren.

Selain itu, jika layanan tersebut dijalankan, maka penderita tidak hanya mendapatkan layanan medis saja. Tetapi juga sekaligus mendapatkan siraman spiritual dari pengasuh pesantren.

“Jadi nggak perlu bikin bangunan baru, paling rehab sedikit dan bisa mendapatkan penguatan spiritual dari pesantren, kemudian bisa kunjungan para dokter. YKI punya fungsi preventif, promotif, dan supportif. Pesantren memiliki kemampuan support yang luar biasa, khususnya membangun ketenangan hati melalui dzikir dan sebagainya,” tuturnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO