LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penuntasan stunting bisa cepat tercapai jika dilakukan dengan prinsip gotong royong dengan melibatkan banyak pihak, serta peran serta dari berbagai kalangan masyarakat. Termasuk di antaranya peran dari kader PKK yang memiliki kader hingga tingkat desa.
Hal itu dikatakan Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak di Pendopo Lokatantra Lamongan usai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Monev Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Karangturi, Kecamatan Glagah, Kamis (30/1).
BACA JUGA:
- Sinergi Turunkan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Dari 27,4 ke 9,6 Persen, Kasus Stunting di Kabupaten Mojokerto Anjlok
- Pemerataan Pembangunan hingga Penanganan Stunting Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Blitar 2025
Arumi menjelaskan pentingnya peran PKK dalam penanganan stunting. Karena mereka bisa menjadi ujung tombak dalam mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan melalui kader posyandu.
Di sisi lain, Arumi mengungkapkan pentingnya edukasi stunting sejak remaja untuk menjaga kualitas hidup.
“Jika pada masa remaja mereka sudah memahami bagaimana cara mencegah stunting, Insya Allah akan melahirkan generasi bangsa yang berkualitas," ujarnya.
Sementara Bupatii Fadeli mengungkapkan percepatan penuntasan stunting sudah menjadi komitmen bersama oleh Pemkab Lamongan.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan memperluas intervensi penuntasan stunting. Dari yang hanya diwajibkan 10 desa prioritas, diperluas menjadi 31 desa prioritas pencegahan stunting.