Sidak ke RSUD Trenggalek, Komisi IV Temukan Sejumlah Persoalan Pelayanan

Sidak ke RSUD Trenggalek, Komisi IV Temukan Sejumlah Persoalan Pelayanan Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek Mugianto (baju hitam) dan M. Hadi (baju putih) saat dialog langsung dengan pasien di RSUD Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

Mugianto lantas meminta agar pendaftaran pasien dengan sistem online dan pendaftaran pasien dengan sistem manual diformulasikan menjadi data yang akurat. Dengan harapan agar tidak terjadi kesemrawutan pendataan pasien.

"Kita tadi di tempat antrean pendaftaran, ada salah satu pasien yang namanya Maryam asal Desa Pringapus Dongko harus antre lama di sana. Padahal dia datang jam setengah enam (05.30 WIB) pagi. Tapi sampai sekarang belum dilayani. Nah, hal-hal seperti ini jangan terus terulang, mari kita benahi bersama," kata Mugianto di hadapan Kabid Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Bakhtiar Arifin.

Selanjutnya, para wakil rakyat ini menyasar ke ruang antrean obat, di mana sebelumnya mereka mendapat keluhan tentang lamanya proses pengambilan obat yang membutuhkan waktu hingga 3 jam. Bahkan, karena saking lamanya, pasien maupun keluarga pasien terpaksa mengambil obat tersebut esok harinya.

Sementara Tatik Suhartatik, Kepala Instalasi Farmasi ketika didatangi para wakil rakyat menjelaskan bahwa lamanya proses pengambilan obat itu dikarenakan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbilang minim dan komputer yang terkadang mengalami kendala teknis.

"Ya itu karena SDM kami pak yang kurang. Selain itu komputer kami terkadang lemot," kata Tatik di hadapan para wakil rakyat.

Di sela-sela sidak, Bakhtiar Arifin menuturkan bahwa dalam proses pelayanan kesehatan di ini dikenal tiga cara yakni, sistem fast truck, pendaftaran secara online atau SMS, dan pendaftaran secara manual.

Ia pun mengakui tentang ketidaksinkronan data antara pasien yang berobat dengan menggunakan sistem online atau SMS dengan pasien yang berobat dengan sistem konvensional.

Ia juga mengatakan dalam satu hari jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan pengobatan di RSUD kurang lebih 200 hingga 300 orang. (man/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO