Kesaksian Suparno yang Selamat dari Maut, Sempat Dapat Petunjuk Kalau Pohon Ambar akan Roboh

Kesaksian Suparno yang Selamat dari Maut, Sempat Dapat Petunjuk Kalau Pohon Ambar akan Roboh Suparno dan Siti, istrinya menunjukkan pohon Ambar yang hampir menimpa dia dan keluarganya. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pohon Ambar jumbo yang menerjang sebuah mobil Suzuki Ertiga di jalan Raya Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, Senin (6/1) lalu, ternyata adalah pohon kedua yang ambruk akibat terjangan angin kencang. Di empat kilometer dari musibah yang terjadi di ruas Surabaya - , sebuah pohon jalan dari jenis yang sama ambruk, hampir menimpa Suparno dan keluarganya.

Fakta ini mencengangkan, karena ada saksi atas dasyatnya kejadian tersebut, yakni Suparno. Apalagi pohon tersebut hingga kini belum dievakuasi oleh pihak berwenang.

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai tukang tambal ban dan penjual bunga hias itu tinggal bersama Siti, istrinya, dan dua anaknya Dina (23) dan Azizah (16) di pinggir jalan Raya Kendal, Kecamatan Balongbendo sejak 1994. Mereka menjadikan tempat usahanya yang sederhana sekaligus sebagai tempat tinggal.

Keluarga ini cukup beruntung karena luput dari maut. Kepada awak media ini, lelaki asal Dusun Songgat, Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik mengungkapkan adanya sebuah firasat yang ia sebut sebagai petunjuk alam, dua hari sebelum kejadian.

"Sudah ada petunjuk alam, kalau pohon Ambar ini akan roboh. Bukan firasat, janganlah sebut itu, nanti dikira keminter. Ketika bergoyang-goyang, saya berdoa agar pohonnya jangan roboh ke jalan karena akan banyak korban," kenangnya, Kamis (9/1/2020) tadi sore.

Bersama sang istri, ia menceritakan bagaimana ketika kejadian menegangkan tersebut berlangsung.

"Saat itu saya berdiri disamping Ambar ini bersama istri. Sedang anak-anak didalam (rumah). Tidak ada angin puting beliung. Ketika pohon ini bergoyang tiga kali, saya hanya bicara, jangan roboh ke Selatan (jalan raya) karena nanti banyak korban. Saya ikhlas, kalau roboh ke Utara saja (sungai) dan akhirnya pohon tersebut benar-benar roboh," kisahnya panjang lebar.

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO