Kesaksian Suparno yang Selamat dari Maut, Sempat Dapat Petunjuk Kalau Pohon Ambar akan Roboh

Kesaksian Suparno yang Selamat dari Maut, Sempat Dapat Petunjuk Kalau Pohon Ambar akan Roboh Suparno dan Siti, istrinya menunjukkan pohon Ambar yang hampir menimpa dia dan keluarganya. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

Suparno agaknya punya riwayat manis dengan pohon ini. "Saya membuka usaha ini sebentar saja, sejak 1994. Ambar ini jadi peneduh, kan pada siang hari panas. Tiga hari sebelumnya, ada sebuah petunjuk jika pohon ini bakalan roboh," imbuhnya.

Ketika pohon tersebut bergoyang, lanjutnya, dia tidak berusaha lari. Karena tahu tidak akan menimpanya. "Kami tidak lari. Kalau ditanya perasaannya seperti apa lolos dari maut, ya bersyukur, selamat, alhamdulillah. Masih diberikan keselamatan, itu saja," tambahnya.

Bahkan sebelum kejadian, katanya, ia sempat menundung (mengusir) Irfan, tetangga depan rumahnya yang bermain di bawah pohon tersebut untuk pulang. "Saya minta dia pulang. Untungnya dia nurut saja, sebab ia sempat bermain di bawah pohon tersebut."

Sebenarnya, Ambar tersebut tak roboh di lahan kosong. Pohon berukuran tiga cakupan orang dewasa ini menimpa kabel telkom dan mengakibatkan putusnya jaringan telepon di daerah tersebut. Juga, menimpa sebuah bedak yang digunakan Suparno menanam bunga hias.

Walaupun demikian, ia patut bersyukur karena pohon berumur puluhan tahun tersebut tak menimpa Suparno dan keluarganya. Dan ia adalah pria beruntung karena lolos dari maut. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO