Fatkul memberikan materi tentang peningkatan kualitas guru di era milenial dan sistem informasi tanpa batas. Dia memotivasi beberapa sekolah itu yang di antaranya ada sekolah baru.
"Meskipun sekolah baru, jangan minder. Karena Unusida juga kampus baru di Sidoarjo," tegas Fatkul Anam.
Meski baru, kata Fatkul, saat ini Unusida sudah menjadi salah satu kampus percontohan di NU. Ada ratusan kampus NU di Indonesia, dan Unusida menduduki peringkat 8 dalam pelayanan pendidikan.
Tidak hanya FE, lanjut rektor, setiap fakultas akan dia intruksikan untuk membantu sekolah-sekolah jika dibutuhkan. Namun, sesuai dengan kompetensi jurusan.
Tak hanya sekolah, pengabdian kampus juga berlaku untuk pendidikan tinggi santri-santri pondok pesantren. Alasannya, santri milenial harus memiliki kemampuan selain ilmu agama.
Fatkul juga menyampaikan bahwa perkembangan teknologi juga berpengaruh pada perilaku guru dan anak. Zaman dulu semua ilmu berpusat pada guru.
Sekarang tak menutup kemungkinan anak lebih pintar dari guru jika guru tidak kreatif. Hal itulah, kata Fatkul, yang mewajibkan guru terus memperbarui keilmuannya, terutama membuat inovasi dan kreasi serta memanfaatkan teknologi secara tepat. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News