Tafsir Al-Isra' 68-69: Sifat Angin Dalam Alqur'an

Tafsir Al-Isra Ilustrasi

Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*

68. Afa-amintum an yakhsifa bikum jaaniba albarri aw yursila ‘alaykum hasiban tsumma laa tajiduu lakum wakiilaan

Maka apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun

69. Am amintum an yu’iidakum fiihi taaratan ukhraa fayursila ‘alaykum qaasifan mina alrriihi fayughriqakum bimaa kafartum tsumma laa tajiduu lakum ‘alaynaa bihi tabii’aan

Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikan kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia tiupkan angin topan kepada kamu dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu? Kemudian kamu tidak akan mendapatkan seorang penolong pun dalam menghadapi (siksaan) Kami.


TAFSIR AKTUAL:

Tentang jenis angin, tak beda dengan bahasa Indonesia, ada angin sepoi, angin ribut, puting beliung, topan, dan lain-lain. Dalam bahasa arab, umumnya dibahasakan dengan lafadh "Rih" dan bentuk jamaknya "Riyah". Lalu, Rih disifati dengan aneka sifat, seperti Tahyyibah, Sharshar, Hashib, Qashif dan 'Ashif. Perbedaannya, Allah a'lam, kira-kira begini:

Pertama, Rih. Dalam bentuk tunggal atau mufrad, maknanya angin ribut, angin kencang yang secara umum bersifat merusak, bahkan membinasakan. Angin ini cenderung sebagai azab atas kedurhakaan yang telah terjadi di sebuah tempat. Tidak dulu, tidak sekarang, angin ini tetap bertugas menghancurkan sesuai perintah Tuhan.

Dasar pemaknaan ini adalah firman Allah SWT "Rih fiha adzab alim, tudammir kulla syai' bi amr Rabbiha fa'ashbahu la yura illa masakinuhum". Angin yang mengandung siksaan pedih, memporak-porandakan segala sesuatu. Yang tersisa hanyalah sedikit dari rumah-rumah mereka. (al-Ahqaf:24-25). Inilah Rih 'adzab dan pada ayat ini, sifatnya disebut secara umum.

Kedua, identik dengan Rih adzab adalah Rih sharshar. Sharshar yaitu angin yang sangat dingin dengan kecepatan dasyat diiringi suara menderu-deru hingga membuat orang gemetar dan panik, seperti terjadi atas kaum 'Ad era nabi Hud A.S.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO