Didemo Soal Penyebab Gagal Burekol dan Data BPNT, Begini Penjelasan BRI dan Dinsos Bangkalan

Didemo Soal Penyebab Gagal Burekol dan Data BPNT, Begini Penjelasan BRI dan Dinsos Bangkalan Kepala Cabang BRI Bangkalan Sudono memberikan penjelasan kepada para pengunjuk rasa. foto: SUBAIDAH/ BANGSAONLINE

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa menggelar aksi demo di depan kantor BRI Cabang Bangkalan Jl. Let Singostro No 1 Bangkalan, Rabu (4/9/2019) sekitar pukul 09.45 WIB. Kedatangan mereka ke BRI cabang Bangkalan untuk mempertanyakan penyebab adanya gagal buka rekening kolektif (burekol) terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Mereka juga menuntut transparansi data penerima program Bantuan Pangan Non Tunai () dan PKH. Diketahui, di Bangkalan ada 93.331 KPM  dan 61.353 KPM PKH.

Yudika selaku koordinator aksi mengatakan, demo ini dilakukan lantaran sampai saat ini penerima program PKH dan masih banyak yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, ia meminta agar BRI membuka data penerima program tersebut.

"Selaku penyalur dana bansos, BRI pasti punya data. Oleh sebab itu kami ingin tahu daftar namanya, agar bisa kita liat bersama, penerima ini sesuai apa tidak," ujarnya.

Menyikapi hal ini, Sudono Kepala BRI Cabang Bangkalan yang menemui massa menjelaskan jika pihaknya tidak bisa memberikan data tersebut secara terbuka. Pasalnya, pihaknya sebagai salah satu bank negara hanya ditunjuk oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos), sebagai penyalur dana bansos untuk wilayah Kabupaten Bangkalan.

"Hal ini sudah menjadi MoU antara bank BRI dengan Kementerian Sosial. BRI hanya memiliki kewenangan untuk menyiapkan rekening, buku tabungan, dan ATM. Perihal komunikasi penerimaan ke desa-desa, itu sepenuhnya kewenangan Kemensos, di mana di sini diwakili oleh Dinas Sosial (Dinsos) melalui Tim Koordinasi (Tikor)," tuturnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO