2020, OPD Wajib Gunakan Batik Nganjuk

2020, OPD Wajib Gunakan Batik Nganjuk Bupat Nganjuk Novi Rahman Hidayat foto bersama dengan Ketua Dekranasda Yuni Shofi usai peragaan batik nganjuk. foto: BAMBANG/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Mewujudkan ekonomi mandiri harus dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bisa mencukupi kebutuhan pasar agar tidak sampai tersendat produksi.

Pernyataan ini disampaikan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat saat membuka pengembang industri fashion dan launching Batik Nganjuk, bertempat di pendopo Kabupaten Nganjuk.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Marhaen Jumadi, Kepala Dinas Perindag Heni Rohtanti, Ketua Dekranasda Yuni Shopi, dan para pengraji Batik Nganjuk.

Bupati Novi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan industri batik di Nganjuk, sehingga bisa dikenal serta mendapatkan tempat di masyarakat.

"Saya tekankan agar tahun 2020 tidak ada lagi batik yang di beli dari luar daerah, harus menggunakan produksi para pengrajin batik asal Nganjuk," kata Novi dikutip BANGSAONLINE.com, Senin (19/08).

Ia menyarankan, agar Batik Nganjuk mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu dengan motif prasasti jaya setamba, roro kuning, dan nyawiji. Hal ini dilakukan agar masyarakat dan seluruh OPD, baik ASN, BUMN, dan swasta, mencintai hasil karya pengrajin batik.

Selain itu, ia menekankan perlunya pengemasan yang baik, serta berkolaborasi dengan pelaku fashion atau desainer. Sehingga, nantinya Batik Nganjuk tidak hanya ditawarkan dalam bentuk kain, tapi sudah dalam bentuk pakaian jadi.

"Saya harap seluruh masyarakat dan media bisa ikut berperan dalam memperkenalkan ," pinta Novi.

Dijelaskan, launching batik ini menandai awal pertumbuhan tingkat perekonomian para pengrajin , dan mempersiapkan diri dalam memenuhi permintaan pasar yang sewaktu-waktu meningkat. (bam/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringati Hari Jadi ke-1.087, Pemkab Nganjuk Gelar Sejumlah Baksos':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO