Isi Kuliah Umum di Solo, Khofifah Ajak Generasi Z Perkuat Nasionalisme dan Toleransi

Isi Kuliah Umum di Solo, Khofifah Ajak Generasi Z Perkuat Nasionalisme dan Toleransi Gubernur Khofifah usai memberikan Kuliah Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, SH, Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah. foto: ist

SOLO, BANGSAONLINE.com - Di hadapan 8.600 mahasiswa baru (Maba) Universitas Sebelas Maret Solo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penguatan kepada generasi Z agar kerja keras, kerja cerdas, dan berkualitas untuk mencapai berbagai kemajuan menuju generasi emas di tahun Indonesia emas 2045.

Khofifah membandingkan bagaimana hebatnya generasi zaman dulu terutama pra kemerdekaan, seperti tokoh pejuang kemerdekaan Bung Karno, Bung Hatta, Panglima Sudirman, hingga KH. Wahid Hasyim.

Bung Karno di usianya yang ke 29 tahun, sudah mendirikan sebuah partai. Begitu juga Bung Hatta, di usianya ke 24 tahun, sudah membentuk organisasi pergerakan Perhimpunan Indonesia.

"Bung Hatta tidak berpikir hanya lingkup Bukittinggi atau Sumatera Barat. Yang beliau pikirkan adalah Indonesia," kata Gubernur Khofifah saat memberikan Kuliah Umum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, SH, Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/8) petang.

Begitu juga dengan KH Wahid Hasyim. Di usianya yang masih sangat muda yaitu 30 tahun, sudah menjadi anggota BPUPKI. Yang bahkan menjadikan ayahanda Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid itu menjadi anggota BPUPKI termuda.

Mantan Menteri Sosial ini ingin menguatkan semangat mahasiswa yang saat ini termasuk kategori Generasi Z, (menurut timeline teori generasi, generasi Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai 2010), sehingga saat ini sudah ada yang berusia 24 tahun. Berarti saat Indonesia Emas akan memasuki usia 49 tahun. Mereka lah yang secara skala usia akan menempati posisi strategis di berbagai lembaga dan sektor. Oleh karena itu komitmen ke- Indonesiaannya harus kuat. Nasionalismenya kuat. Penuh toleransi dan moderasi. Dan dapat menghasilkan karya yang luar biasa untuk bangsa dan negara.

"Tokoh muda Indonesia saat ini juga banyak yang bisa dijadikan referensi. Ada Nadhim (founder Gojek) juga Belva (founder Ruang Guru) yang punya murid sebanyak 13 juta orang. Di bidang pertanian juga ada, olah raga cukup banyak, seni budaya juga banyak. Tetapi saat yang sama kita juga punya PR, generasi Z yang terpapar radikalisme juga ada, terpapar narkoba juga ada," kata Khofifah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO