Tak Ada Pengaduan Soal Proyek JIIPE ke DPRD Gresik

Tak Ada Pengaduan Soal Proyek JIIPE ke DPRD Gresik Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim bersama pimpinan komisi saat memberikan keterangan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik akhirnya menyikapi persoalan yang muncul belakangan ini terkait proyek kawasan Java Integrated Industrial Ports and Estate () di Kecamatan Manyar.

Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim menegaskan sejauh ini lembaga wakil rakyat yang ia pimpin belum bisa menindaklanjuti permasalahan yang muncul dan dikeluhkan warga. Sebab sampai saat ini beluum ada pengaduan dari masyarakat Manyar atau masyarakat yang terkena dampak.

Bahkan, meskipun Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Kota (Forkot) telah menggelar aksi demo di kawasan , baru-baru ini.

Menurut Nurhamim, sejauh ini DPRD baru sebatas menerima ajakan sharing dari pihak LSM Forkot dengan mengundang diskusi publik soal kemaslahatan proyek kepada masyarakat. "Waktu itu, saya mendelegasikan Pak Nasihan (Komisi I) untuk menghadiri diskusi tersebut," terang Ketua Golkar Gresik ini, Jumat (2/8).

Sementara Anggota Komisi I Nasihan mengakui bahwa dalam diskusi publik soal kawasan banyak muncul sumber persoalan. Di antaranya terkait adanya warga yang belum menerima ganti rugi atas pembebesan lahan miliknya yang terkena proyek . "Ada warga yang lahannya digarap dan lepas (kena proyek ), tapi belum dibayar," ungkap Nasihan.

Terkait hal ini, Nasihan telah meminta kepada korban agar melapor ke pihak berwajib. "Dilaporkan saja. Komisi I siap melakukan pendampingan," ujar politikus Gerindra ini.

Persoalan lain yang muncul, tambah Nasihan, terkait ketenagakerjaan. Sejauh ini keberadaan kawasan belum banyak bermanfaat dalam menciptakan lapangan kerja. "Padahal, keberadaan diharapkan mampu menyerap hingga ratusan ribu tenaga kerja, sehingga bisa menekan angka pengangguran di Kabupaten Gresik," pungkasnya. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO