DPRD Pasuruan Mulai Bahas KUA PPAS APBD 2020 dan APBD-P 2019

DPRD Pasuruan Mulai Bahas KUA PPAS APBD 2020 dan APBD-P 2019 Ilustrasi

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab dan  sepakat untuk menyelesaikan tugas yang belum terselesaikan, salah satunya adalah pembahasan KU PPAS APBD 2020 dan APBD-P tahun 2019.

Pembahasan ini dilakukan selain untuk mengefektifkan waktu tahun anggaran, juga karena mendekatinya masa berakhirnya tugas anggota DPRD periode 2014-2019 yang tinggal beberapa pekan lagi.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam sambutannya di sidang paripurna yang digelar pada Senin (15/07) di depan para anggota dewan, menjelaskan secara umum Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2020 sesuai dengan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) yang telah disinkronkan dengan RKP Nasional dan RKPD Provinsi.

Untuk pendapatan daerah di tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 3,528 miliar rupiah, atau naik sebesar 2,69 persen terhadap perda pendapatan 2019, yakni 3,436 miliar rupiah. Pendapatan tersebut bersumber dari PAD asli daerah yang diproyeksikan Rp 693,433 miliar, dana perimbangan di proyeksikan Rp 2,022 triliun, serta lain-lain pendapatan yang sah Rp 813.219 miliar.

Sementara untuk anggaran belanja daerah di 2020 diperkirakan Rp 3,625 triliun rupiah atau naik Rp 41,499 miliar rupiah dibanding tahun 2019 Rp 3,583 triliun rupiah. Anggaran tersebut dipergunakan untuk belanja tidak langsung Rp 2,093 triliun rupiah, atau naik Rp 48,855 miliar dibanding 2019.

Untuk anggaran belanja langsung Rp 1,531 triliun rupiah atau turun Rp 7,356 miliar rupiah dibanding tahun 2019 sebsar Rp 1,539 triliun, sehingga pada tahun 2020 terjadi defisit Rp 96,743 miliar rupiah.

Sementara Pendapatan daerah di KUA perubahan tahun 2019 diperkirakan meningkat Rp 68,946 miliar dengan rincian PAD asli 39,955 miliar, dana perimbangan Rp 28,909 miliar. Sedangakan untuk belanja daerah naik Rp 96,005 miliar, yakni untuk belanja tidak langsung Rp 31,020 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 dari Rp 2,044 triliun menjadi 2,013 triliun rupiah. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO