SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jawa Timur akan terus mendorong industri di Jatim, utamanya di kawasan ring 1, seperti Kota Surabaya dan sekitarnya untuk segera mencari strategi transformasi menuju industri yang produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) bisa ditingkatkan. Apalagi kondisi tersebut sejalan dengan pengembangan industri 4.0 yang mengedepankan industri berbasis SDM dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri East Java Economic Forum – Bincang Ekonomi Jatim ‘Menakar Masa Depan Industri Manufaktur Jawa Timur’ di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (4/7).
BACA JUGA:
- Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
- Komitmen Tingkatkan Kesamaan Hak dan Kesempatan bagi Disabilitas, Pj Gubernur Jatim Resmikan Gadisku
- Pj Gubernur Jatim Tinjau Dampak Banjir Lahar Dingin di Lumajang
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
Menurut Emil, pengembangan SDM ini salah satunya melalui pendidikan vokasi dan Balai Latihan Kerja (BLK). Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim di antaranya dengan merevitalisasi jurusan BLK dan SMK, meningkatkan sarana prasarana pelatihan, mengurangi disparitas SMK negeri dan swasta dengan melakukan sertifikasi SMK swasta, serta meningkatkan kerja sama SMK dengan dunia usaha dan industri. Kerja sama yang dilakukan yakni dengan industri di bidang makanan dan minuman, otomotif, elektronik, kimia serta garmen.
"Sementara untuk pengembangan iptek salah satunya penggunaan teknologi tepat guna dalam proses industri," jelasnya.
Pengembangan industri 4.0 ini, lanjut Emil, harus segera dilakukan terutama bagi industri yang berada di kawasan ring 1. Pengembangan wilayah dan potensi investasi Jatim sendiri dibagi menjadi beberapa klaster.
Untuk sektor industri pengolahan, perdagangan serta jasa, berpusat pada klaster 5 metropolitan atau ring 1 meliputi Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab/Kota Mojokerto, dan Kab/Kota Pasuruan. Sedangkan untuk sektor agrowisata, perkebunan dan perikanan berada di klaster 4 yakni di Malang Raya.
"Ke depan Pemprov Jatim akan mengembangkan kawasan industri dan investasi yang tidak hanya berpusat di ring 1 yakni Kota Surabaya dan sekitarnya, tapi juga beberapa wilayah lain. Apalagi saat ini sudah ada pengembangan infrastruktur yakni tol trans Jawa yang menghubungkan beberapa daerah," kata Emil.