SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim akhirnya sepakat untuk menghentikan sementara proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk siswa-siswi SMA menggunakan sistem zonasi jarak.
Pasalnya, proses PPDB sistem zonasi jarak banyak mendapat penolakan dari masyarakat khususnya warga Surabaya.
BACA JUGA:
- Lagi, Siswa Jatim Terbanyak Nasional Lolos SNBP, Khofifah: On The Right Track
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Adhy Karyono Resmikan 2 Asrama SMAN 3 Taruna Angkasa Jatim
- Gubernur Khofifah Fasilitasi Taruna Memiliki Leadership yang Kuat dan Speaker dalam Menjaga NKRI
- Gubernur Khofifah Minta Perguruan Tinggi Ciptakan SDM Unggul dan Terus Lahirkan Inovasi
“Untuk sementara kami hentikan atau di-close PPDB di Jatim sampai besok, Kamis (20/6),” kata Plt. Kadindik Jatim Hudiono saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Rabu (19/6).
Lebih jauh Hudiono menjelaskan bahwa penghentian sementara tersebut sampai ada keputusan Menteri Pendidikan terhadap PPDB sistem zonasi jarak. Kebetulan hari ini ada perwakilan dari Kemendiknas berkunjung ke Jatim sehingga persoalan ini bisa dikoordinasikan.
”Besok ada rapat di Jakarta terkait evaluasi PPDB di Indonesia. Kami sampaikan ke pak Menteri atas penolakan warga Surabaya ini. Kami menunggu keputusan pak menteri terkait PPDB di Jatim,“ ungkapnya.
Ditambahkan oleh Hudiono, pihaknya masih menunggu arahan dari Mendiknas terkait PPDB SMPN dan SMAN. ”Kami hanya kepanjangan pemerintah pusat dan hanya menjalankan keputusan menteri. Oleh sebab itu kami menunggu dari pusat,” imbuhnya.