Kepala BI Kediri Berganti, Deputi Gubernur BI Siapkan Tiga PR

Kepala BI Kediri Berganti, Deputi Gubernur BI Siapkan Tiga PR Musni Hardi Kasuma Atmaja saat melakukan sertijab menjadi Kepala BI Perwakilan Kediri menggantikan Djoko Raharto.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bank Indonesia menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri. Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo, Jumat (15/3).

Kepala Perwakilan sebelumnya, Djoko Raharto digantikan oleh Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan, Musni Hardi Kasuma Atmaja. Sedangkan Djoko Raharto akan menduduki jabatan baru sebagai Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta.

Upacara serah terima jabatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo mengatakan, selama di Kediri Djoko Raharto telah menorehkan beberapa prestasi. Di antaranya mampu berkoordinasi dengan intansi terkait dan membuat inflasi di Kota Kediri terbaik se-Jawa dan Bali. “Kepala sebelumnya telah bekerja dengan baik, terutama bekerjasama dengan intansi terkait,” ujarnya.

Selain itu, beberapa UMKM binaan Bank Indonesia juga tumbuh subur. Berkat kerja sama yang solid, inflasi di Kota Kediri rendah dan terkendali. Hal ini membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri meraih gelar tebaik se-Jawa Bali dua tahun berturut-turut. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri dengan industri tembakau tercatat 5,14%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa industri tembakau mencapai 7,02%.

Tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka di Kota Kediri juga terus ditekan. Angka kemiskinan tahun 2018 turun menjadi 7,68% dan tingkat pengangguran terbuka tahun 2018 menjadi 3,36% .

Untuk itu, Dodi berpesan kepada Kepala BI yang baru untuk dalam waktu dekat mengerjakan tiga hal. Pertama sebagai mitra strategis Pemda, BI akan terus bersinergi dalam perekonomian dan pengendalian inflasi. Kedua pengembangan UMKM, dan ketiga adalah memperkuat ekonomi syariah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO