SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejak diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 26 Juli 2016 lalu, keberadaan Command Center (CC) telah berperan sangat baik manfaatnya bagi warga. Namun, belakangan ini mulai dirasakan sejumlah gangguan yang dialami oleh para operator 122. Ada saja oknum yang hanya sekadar iseng atau main-main menggunakan layanan telpon kedaruratan tersebut.
"Mulai dari tanya status menikah, ada yang ditanya hanya diam saja, ada suara orang ngaji, bahkan sampai memberikan informasi palsu karena ingin mengetes apa Pemkot benar-benar serius menanggapinya," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto saat jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (13/2) siang.
BACA JUGA:
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau Bencana di Perbatasan Kota
Edy mengungkapkan, dalam tiga hari terakhir tercatat sebanyak 1.025 laporan yang masuk ke CC Room 112. Pada tanggal 9 Februari 2019 ada 163 laporan telpon yang masuk, namun sekitar 50 palsu. Tanggal 10 Februari 2019, tercatat sebanyak 423 telpon yang masuk, sementara 257 dianggap palsu. Dan tanggal 11 Februari 2019, tercatat sekitar 439 telpon masuk, yang 263 palsu.
“Makanya kami mohon kepada warga Kota Surabaya, mari bantu kami dengan memberikan informasi yang betul, supaya kami bisa melayani masyarakat dengan baik dan cepat. Karena yang kami layani adalah terkait dengan kedaruratan, baik itu nyawa manusia, nyawa orang lain, ataupun nyawa binatang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui Command Center 112, Pemkot Surabaya memberikan layanan kepada masyarakat dalam situasi kedaruratan apapun selama 24 jam nonstop. Bahkan, ketika masyarakat menggunakan layanan itu (kedaruratan apapun), mereka tidak dipungut biaya sepeser pun, termasuk bebas pulsa saat menelepon.
"Layanan kedaruratan itu itu mulai dari kepidanaan (pencurian, perampokan), bencana alam, bencana non alam (kebakaran), kecelakaan, medis, gangguan keamanan, dan ketenteraman (tawuran, miras), orang sakit, hingga orang meninggal yang memerlukan bantuan ambulans semuanya gratis tanpa biaya," tambahnya.