Mengais Asa di Usia Senja, Nenek di Bojonegoro Manfaatkan Bansos PKH untuk Modal Usaha

Mengais Asa di Usia Senja, Nenek di Bojonegoro Manfaatkan Bansos PKH untuk Modal Usaha Mbah Sulikah hendak berangkat ke pasar untuk berjualan krupuk pati.

Kata dia, dua tahun sebelumnya, produksinya hanya satu kilo bahan mentah per hari. Namun saat ini bisa sampai dua tiga kilo per hari. Dengan begitu omzet yang didapat Mbah Sulikah juga meningkat.

Meski usianya sudah tua, namun mbah Sulikah dan mbah Kasman masih sehat. Hal itu dimanfaatkan keduanya untuk terus beraktivitas secara produktif. Keduanya tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari kayu bambu berukuran 4x8 meter.

Proses pembuatan kerupuk pati oleh Mbah Sulikah dimulai siang hari setelah dia pulang dari berjualan di pasar Kanor. Proses pengadukan bahan baku hingga penjemuran dilakukan sendirian.

Sorenya, proses penggorengan dilakukan, selanjutnya malam hari pengemasan. Saat pengemasan itulah, Mbah Sulikah dibantu Mbah Kasman.

Selain membuat kerupuk pati, Mbah Sulikah juga membuat kerupuk loyang. Kerupuk ini lebih modern, karena penggorengannya menggunakan minyak goreng. Namun bentuknya hampir sama dengan kerupuk pati.

Setiap harinya Mbah Sulikah memproduksi 500 lebih bungkus kerupuk. Harga per bijinya hanya Rp 500 rupiah, namun oleh dia dipaket Rp 5 ribuan. Dalam sehari nek Sulikah bisa mengantongi laba Rp 70 hingga Rp 100 ribu.

Nilai itu bagi keduanya sudah lebih dari cukup. Setiap hari keduanya juga masih bisa menyisihkan sedikit hasil penjualannya untuk ditabung. Bahkan jika keduanya ditakdirkan kaya dan panjang umur, akan keluar dari kepesertaan PKH. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO