Bantu Korban Banjir, BPBD Pasuruan Siapkan Dapur Umum di Rejoso

Bantu Korban Banjir, BPBD Pasuruan Siapkan Dapur Umum di Rejoso Ilustrasi dapur umum.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk membantu ratusan warga di Kecamatan Rejoso yang rumahnya tergenang banjir pasca diguyur hujan kemarin, pihak BPBD Kabupaten Pasuruan melakukan beberapa langkah antisipasi. Di antaranya menyiapkan dapur umum, menyiagakan petugas medis, serta melakukan koordinasi dengan pihak PT Tol Gempol-Pasuruan sesi 3A untuk menormalisasi saluran sungai.

Menurut keterangan Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana yang didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik Dulbari, ada 6 desa di wilayah Kecamatan Rejoso yang terdampak genangan luapan air banjir. Untuk ketinggian genangan air di sana bervariatif antara 30-40 cm.

“Kita sudah siapkan posko dapur umum bersama dengan Tagana, serta menerjunkan petugas medis untuk membatu warga yang terdampak luapan banjir,“ jelasnya.

Hujan lebat pada Minggu (20/01) kemarin yang mengguyur wilayah Rejoso tersebut kemungkinan akibat saluran pembuang mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu menampung tingginya debit air. 

"Langkah antisipasinya yakni dilakukan pengerukan untuk normalisasi yang sudah dilakukan oleh pihak PT Tol Gempol–Pasuruan," jelasnya lagi.

Tak hanya rumah warga saja yang tergenang banjir , tapi lembaga pendidikan di sana juga ikut merasakan dampak luapan banjir. Data yang dimiliki BANGSAONLINE.com dari UPTD Dinas Pendidikan Rejoso menyebutkan ada 10 SD yang proses belajar para siswa/siswi terganggu. "Meski demikian mereka tetap masuk sekolah seperti biasanya," tuturnya.

Kepala UPT Dinas Pendidikan Rejoso H Dahlan SPd, MPd yang dikonfirmasi menjelaskan beberapa sekolah di wilayah Rejoso yang sekolah mereka tergenang banjir, akan tetapi pihaknya tidak meliburkannya.

"Mereka tetap masuk sekolah. Genangan air diperkirakan bisa surut serta tidak membahayakan siswa. Mereka tetap masuk kelas untuk pembersihan siangnya langsung," tandasnya.

Dahlan menambahkan, jika memang kondisi luapan banjir dinilai bisa membahayakan siswa, maka anak-anak harus diliburkan. Hal itu demi keselamatan mereka. Untuk kegiatan belajar bisa dilakukan di rumah masing-masing dengan dibimbing orang tua. (bib/par/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasutri Terseret Longsor di Wilayah Gunung Bromo: Suami Selamat, Istri Meninggal':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO