Tafsir Al-Isra 17: Siapa Lagi yang Perlu Diazab?

Tafsir Al-Isra 17: Siapa Lagi yang Perlu Diazab? Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag. . .  

Wakam ahlaknaa mina alquruuni min ba’di nuuhin wakafaa birabbika bidzunuubi ‘ibaadihi khabiiran bashiiraan (17).

Setelah Allah SWT mengabarkan betapa Dia jika mau menghabisi sebuah kaum, maka Tuhan menggerakkan para pembesar, kaum elite, komunitas papan atas, termasuk para artis yang suka berfoya-foya dan menghamburkan uang demi kesenangan. Itulah yang pada ayat sebelumnya (16) disebut sebagai kaum mutarafin. Manusia hedonistik, arah hidupnya memburu kesenangan duniawi sepuas-puasnya. Dan tidak akan bisa puas.

Tercatat bebarapa orang kaya dunia, termasuk para artis kelas dunia mengakhiri hidupnya secara tragis, karena tidak menemukan kebahagiaan. Seperti beberapa artis Hollywood. Belasan persen mati bunuh diri karena berbagai sebab. Ada yang tidak menemukan kepuasan, ada yang tidak sanggup lagi menjalani hidup biasa setelah tenar dan bergelimang harta. 

Keluhan Steve Job, pemilik iPhone yang kekayaannya sekitar 67 triliun rupiah saat menjelang wafat baik untuk diresapi. Dia mengatakan betapa tidak berharganya materi yang dimiliki karena sama sekali tidak bisa menggantikan sakit yang ia derita. Satu-satunya yang menggembirakan dirinya, yang bisa menghibur dirinya di ranjang rumat sakit adalah kasih sayang, ketulusan sikap, dan amal sosial.

Apa yang diucap pemilik iPhone itu sesungguhya masuk pada bagian dari substansi keimanan yang digagas agama. Karena dia bukan muslim, maka dia tidak bisa membahasakan anganannya itu dengan bahasa agama. Jika dibahasa-agamakan, jadinya tesis seperti ini: "Semua materi dan keduniawian tak lagi berguna, kecuali keimanan dan amal shalih". Lalu secara spontan melontarkan sayembara: "Siapa yang mau menggantikan sakitnya ini akan diberi kekayaannya sekian-sekian...".

Sumber: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO