Sekolah Taman Lentera, Komitmen Bangun Karakter Anak Lewat Berpikir dan Cara Anak

Sekolah Taman Lentera, Komitmen Bangun Karakter Anak Lewat Berpikir dan Cara Anak Bermain “Angin Bertiup” bersama dengan para relawan. foto: Kharisma Ghana Tawakal

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Taman Lentara, sekolah literasi yang didirikan Ike Purwaningsih betujuan membuat anak-anak suka membaca sejak dini, dan mengembangkan karakter dasar, melalui cara anak-anak.

Seperti menstimulasi anak agar terbiasa meminta tolong dengan sopan ketika butuh bantuan, serta berterima kasih setelah dibantu. Tidak hanya mengasah otak, Taman Lentera juga melatih anak untuk mampu berempati.

Kegiatan ini dilaksanakan di markas Santren Delik, Kalialang Lama IX No 44 Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, . Taman Lentera menyusun berbagai program-program yang menarik minat anak untuk membaca dan mengembangkan karakter.

Setiap Sabtu pukul 15.30 hingga 17.30 sore, relawan yang tergabung dalam Small Initiatives mengajak anak-anak menambah wawasan dan ilmu mereka melalui Kelas Membaca, Kelas Dongeng, Kelas Eksperimen, dan Kelas Dolanan.

“Melalui Taman Lentera, apa yang mereka dapatkan di sekolah akan dipraktikkan di sini. Misalnya terjadinya bencana gunung meletus, di Taman Lentera mereka diajak bereksperimen untuk praktek membuat gunung meletus mini dengan reaksi kimia. Setelah itu dijelaskan reaksi kimianya itu seperti apa. Melalui eksperimen ini anak paham dan anak tahu secara langsung kenyataan seperti apa sehingga mereka dekat dengan apa yang mereka pelajari. Gak cuman ngawang-ngawang tok,” tutur Wachid (26), satu aktivis di Taman Lentera.

Saat ditanya kesulitan mengajari anak-anak, Wachid menuturkan tidak ada. Menurutnya, yang dibutuhkan untuk mengajari anak-anak hanya ekstra peka. Sebab, menyikapi anak tidak semua harus diperlakukan sama. Apabila relawan dapat mengetahui masalah apa yang membuat anak-anak sulit untuk diatur, maka mereka dapat menentukan sikap apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi sifat bandel anak.

Desi, relawan lainnya, menambahkan bahwa di Taman Lentera, anak-anak dengan dididik dengan bahasa dan cara “anak-anak”.

Misalnya, pada Sabtu (1/12) lalu, kegiatan di Taman Lentera adalah Kelas Dolanan. Untuk mengawali kegiatan pada sore itu, anak-anak diajak membiasakan berdoa, dilanjutkan senam yang dipimpin teman sendiri dan didampingi oleh salah satu relawan. Kegiatan terus berlanjut dengan permainan estafet sarung, angin bertiup, dan permainan “naga-nagaan”.

Saat ditanya mengenai kegiatan pada sore itu, Naya (9) dan Die (9) mengaku senang karena bisa bertemu dengan teman-teman dan bermain estafet sarung bersama teman-teman. “Banyak yang bisa dilakukan di sini kak, ya bermain, membuat es krim, membuat simulasi gunung meletus, terus beberapa waktu lalu aku dan Die diajak rekaman suara untuk soundtrack Taman Lentera,” kata Naya.

Sumber: -

Lihat juga video 'Jambret Handphone Anak-Anak di Kampung Semarang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO