Jelang Penutupan Tes CPNS, Formasi Dokter Spesialis di Tuban Masih Kosong

Jelang Penutupan Tes CPNS, Formasi Dokter Spesialis di Tuban Masih Kosong Wabup Tuban, Noor Nahar, usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Tuban, Senin (15/10).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Hingga menjelang akhir pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), formasi dokter spesialis di Kabupaten Tuban masih kosong atau belum terisi. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Tuban, Senin (15/10).

Ia mengungkapkan, formasi dokter spesialis yang masih lowong yakni seperti spesialis ahli urologi, dokter spesialis ahli bedah saraf, dokter spesialis ahli jantung, serta dokter spesialis ahli paru-paru.

“Ada 8 formasi dokter spesialis yang belum terisi semua, semoga hingga terakhir besok bisa terisi,” harap Wabup.

Menurut Wabup, pemkab sebelumya telah memprediksi jika pengisian formasi dokter spesialis itu mengalami sedikit kendala, karena mencari dokter spesialis apalagi yang super spesialis itu tergolong sulit. Dokter spesialis yang ada rata-rata telah berusia di atas 35 tahun. Di samping itu mereka kebanyakan lebih memilik berkarir di kota besar yang dinilai lebih menjanjikan.

“Pengalaman dulu-dulu, mencari dokter spesialis ini memang agak sulit, mereka harus diberikan insentif-insentif tertentu untuk dapat menarik dokter-dokter itu mau mengabdi ke Tuban,” ujar politikus PKB tersebut.

Meski demikian, pemkab terus berupaya untuk memenuhi kekosongan formasi CPNS yang belum terisi. Jika hingga pendaftaran ditutup belum memenuhi kuota, maka sesuai dengan aturan yang ada, nantinya akan menjadi wewenang pemerintah pusat.

“Sebenarnya dari pusat itu kita mendapatkan formasi dua orang masing-masing dokter spesialis. Setelah kita kaji diputuskan satu dokter, dan kita alihkan ke dokter umum,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Kabupaten Tuban mendapat sebanyak 297 kuota CPNS yang terdiri dari 171 pegawai dari tenaga guru, 23 pegawai tenaga teknis, 58 pegawai tenaga kesehatan, 28 pegawai dari eks K2, 14 pegawai kriteria cumlaude, dan 3 pegawai tenaga pengajar disabilitas. (gun/wan/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO